Mico mengatakan Indonesia memiliki potensi sebagai Global Leader dalam industri nikel. Hal ini berdasarkan latar belakang kondisi Indonesia sebagai pemasok 50 persen logam nikel dunia dan mayoritas sumber daya nikel global berada di Tanah Air.
“Untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan peluang tersebut diperlukan suatu metode optimasi lebih baik yang memanfaatkan kemampuan komputer modern yang saat kita punya,” ujar Mico dikutip dari laman itb.ac.id, Kamis, 16 Januari 2024.
Dia memanfaatkan optimasi dengan teknologi terkini yang memanfaatkan computing power dari komputer modern. Dalam optimasi tersebut, dia memanfaatkan metode Hill of Value (HoV).
Metode tersebut adalah teknik optimasi yang digunakan dalam perencanaan tambang untuk menentukan desain tambang yang optimal berdasarkan beragam parameter tambang selama umur operasionalnya.
“Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan nikel bukan hanya secara finansial dan ekonomi, tapi juga sejalan dengan tujuan perusahaan lain yang dianggap penting. Hal tersebut tidak hanya menguntungkan perusahaan tetapi juga stakeholders lainnya seperti pemerintah dan masyarakat,” kata dia.
| Baca juga: Terlibat Dalam Penelitian Internasional, 2 Mahasiswa ITB Terbang ke MIT |
Paper karya Mico Armanda akan diterbitkan dalam Proceeding of International Symposium on Earth Science and Technology 2024, bersama puluhan penelitian dari peneliti dari berbagai penjuru dunia.
Dia berpesan kepada mahasiswa ITB untuk selalu mengawali niat dan minat dari diri sendiri untuk melakukan suatu hal. Tunjukkan keseriusan dalam menjalani suatu hal.
Dari hal tersebut, akan terbuka beragam potensi dan kesempatan, karena tidak semua hal yang dialami itu direncanakan. Dan tidak semua peluang yang dimiliki berjalan lurus.
"Banyak hal tak terduga yang mungkin kita alami, jangan mudah putus asa dan mudah merasa puas. Jalani dengan serius apa yang kita lakukan serta impian kita supaya terbuka peluang bagi kita,” pesan Mico.
Acara yang diadakan Cooperative International Network for Earth Science and Technology (CINEST) ini adalah simposium bergengsi tingkat internasional di bidang sains Bumi dan teknologi. Acara ini berfokus pada isu-isu ilmiah, teknologi, dan lingkungan Bumi.
Kegiatan diikuti 122 peserta dari berbagai belahan dunia. Mico Armanda didampingi dosen pembimbingnya, Dr.Eng. Tri Karian, S.T., M.T. dan Dr.Eng. Ir. Firly Rachmaditya Baskoro, S.T., M.T. mengikuti simposium tersebut. Kedua dosen pembimbingnya turut membantu, mendukung, serta memotivasi Mico Armanda dalam melakukan penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
