Tim Rajamandala ITB meraih juara umum dalam ISMC XIV. DOK ITB
Tim Rajamandala ITB meraih juara umum dalam ISMC XIV. DOK ITB

Keren! Tim Rajamandala ITB Juara Umum di Ajang ISMC, Kalahkan Kampus Australia

Renatha Swasty • 14 Maret 2024 12:23
Jakarta: Mahasiswa Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Tim Rajamandala meraih juara umum dalam ajang Indonesian Students Mining Competition (ISMC) ke-14. Tahun ini, ISMC diikuti 15 tim dari berbagai universitas di seluruh dunia, empat di antaranya Queensland Univeristy, University of New South Wales (UNSW), Curtin University, dan Univeristy of Malaya.
 
Keberhasilan dalam kompetisi ini diiringi usaha besar tim Rajamandala. Tim sudah berlatih sejak Desember 2023 dimulai dengan pembekalan tim dengan teori-teori seputar dunia pertambangan hingga pelatihan lat mendekati hari perlombaan.
 
“Pelatihan tim Rajamandala ini pun dilakukan sangat intensif setiap hari mengenai penggunaan alat tambang setiap harinya sejak 2 minggu sebelum hari perlombaan dimulai,” ujar Manajer Tim, M Farhan Zulkarnain, dikutip dari laman itb.ac.id, Kamis, 14 Maret 2024.

Tim Rajamandala terdiri atas tujuh player dan satu manager. Ketujuh player tersebut adalah Fathurrahmat Ramadhan, Yudhistira Audley Alghiffary, M. Satrio Saidpudin, Mega Syahrani, Irfan Aji Ramadzan, Adrian Adinata, dan Farrel Rheza Prakusy.
 
Terdapat 16 lomba dalam ISMC ke-14. Tim Rajamandala berhasil meraih juara di 12 kategori lomba, beberapa di antaranya juara pertama pada kategori lomba mining design, slug test, ventilation duct hanging, rolling resistance, bench blasting, track stand, orienteering, underground mining surveying, underground mine supporting, written test, dan hand mucking.
 
Ketujuh player bermain dalam 16 lomba pada mining competition ISMC XIV. Sementara itu, Farhan selaku manager bertugas mengatur administrasi dan mengawasi player.
 
Perlombaan yang diikuti tim Rajamandala merupakan sebuah kompetisi yang berlandaskan pada tema lomba tambang praktis. Setiap tim dihadapkan dengan studi kasus penggunaan alat tambang yang baik dan benar dengan solusi terbaik atas masalah yang ada.
 
Tim Rajamandala terbentuk dari proses perjalanan yang cukup panjang. Awalnya, setiap anggota Himpunan Mahasiswa Tambang (HMT) ITB yang mengikuti Sekolah Calon Player (Secapa) diperbolehkan untuk mengikuti seleksi untuk menjadi player pada kompetisi ISMC ini.
 
Setelah melewati seleksi yang cukup panjang, seperti tes pengetahuan seputar pertambangan hingga tes wawancara, lalu terbentuklah tim Rajamandala.
 
Salah satu anggota tim, Yudhis, mengaku perjuangan mereka dalam kompetisi ini tidaklah mudah. “Jadwal latihan kami sungguhlah padat, pagi hingga sore kami belajar dari segi praktikalnya, malamnya kami belajar teori,” tutur dia.
 
Pelatihan alat tentunya memerlukan waktu cukup lama apalagi dalam preparasi alat. Di samping itu, teori yang diujikan lebih kompleks dibandingkan dengan materi kuliah pada umumnya.
 
Kegiatan yang diselenggarakan juga tidak hanya pertandingan antartim. Namun, mereka juga diberikan kesempatan meningkatkan bonding di antara peserta, dengan mengikuti outbound dan Bandung tour.
 
Peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan ilmu pertambangan, seperti youth mining conference, mining talks, networking event, tour lab, dan masih banyak lagi. Yudhis mengaku keseluruhan ajang ini menarik dan banyak hal yang bisa dia dapatkan.
 
“Aku bisa ketemu orang dari penjuru dunia, bisa melihat praktiknya dan ketidakidealan di lapangan. Tak hanya itu, lomba yang singkat menuntut problem solving yang kuat,” ucap Yudhis.
 
Ajang ini juga dapat semakin mempererat persahabatan, baik sesama tim maupun antar tim. Dengan mengikuti lomba ini, player bisa paham mengenai dunia pertambangan secara praktikal.
 
Baca juga: Cerita Darian, Mahasiswa Dirgantara ITB yang Ikut Pertukaran Pelajar ke Belanda 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan