Sekretaris Pengurus Yayasan Tarumanagara, Ariawan Gunadi mengatakan bahwa tata cara pemilihan rektor kali ini agak berbeda dengan periode-periode sebelumnya. Sebelumnya, Untar membuka pencalonan seluas-luasnya untuk menjadi rektor.
"Kalau tidak ada masa pandemi kita membuka pencalonan seluas-luasnya untuk jadi rektor. Tapi yayasan memiliki kewenangan menetapkan calon rektor dan kami mempertimbangkan pandemi dan memandang Pak Agustinus memiliki prestasi luar biasa," kata Ariawan, usai Pelantikan Rektor Untar Periode 2020-2024 yang digelar secara daring, Senin, 31 Agustus 2020.
Pada saat menjabat di periode pertama, Guru Besar Teknik Mesin Untar ini telah berhasil menaikkan peringkat Untar ke posisi ke-31 sebagai Perguruan Tinggi terbaik Nasional. Selain itu juga peringkat ke-7 sebagai Perguruan Tinggi Swasta Terbaik Nasional yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Agustus 2020 lalu.
Baca juga: RUU Ciptaker, Kampus Asing Abal-abal Berpotensi Masuk Indonesia
Dalam sambutannya, Agustinus mengatakan, akan memberi prioritas pada peningkatan peran Untar di kancah nasional hingga internasional. "Kami mau Untar jadi universitas unggul di Asia, kami sudah punya indikator pencapaiannya. Target lima besar PTS terbaik nasional, 20 besar perguruan tinggi terbaik nasional, peringkat 400-500 atau lebih kecil lagi dari itu di Asia," sebut Agustinus.
Ia juga menargetkan peningkatan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaran beasiswa Pendidikan Tinggi, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pembinaan UKM/UMKM. Selain itu pengembangan potensi daerah melalui kerja sama yang saling menguntungkan.
Dengan Program Kampus Merdeka yang sudah dijalankan di Untar, Agustinus juga akan mendorong sivitas akademika agar dapat menghasilkan karya-karya akademis yang dapat langsung membawa manfaat bagi masyarakat luas. "Kita juga ingin membangun inovasi dan hilirisasi riset, inkubator bisnis di 2020-2024. Tidak hanya statis, tapi menyentuh masyarakat banyak," jelasnya.
Sekaligus menjalankan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada awal tahun 2020. Untar juga akan berfokus pada program internasionalisasi. Di antaranya dengan membangun kolaborasi, pertukaran dosen dan mahasiswa, double degree, kelas internasional, dan memperbanyak jumlah mahasiswa asing.
“Untar memiliki potensi besar untuk dapat menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Tanah Air, dengan pendidikan mengacu internasional dengan tetap mengembangkan potensi dan kearifan lokal serta karakter budi luhur berlandaskan Pancasila,” ujar Rektor Terbaik Perguruan Tinggi Swasta Nasional tahun 2019 ini.
Dalam kesempatan ini Dr. Rasji, S.H., M.H. turut dilantik sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik, dan Dr. R.M. Gatot P. Soemartono., S.E., S.H., M.M., LL.M. sebagai Wakil Rektor II Bidang Kerja Sama.
Ketua Pengurus Yayasan Tarumanagara Gunardi menyampaikan, harapan bagi Rektor dan Wakil Rektor terpilih untuk membawa Untar semakin jaya dan maju. ”Yayasan Tarumanagara berharap kepada Rektor dan Wakil Rektor terpilih agar mampu membawa terobosan dan perubahan bagi Untar, terutama dalam menghadapi dan mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dalam keseharian Untar. Serta membawa Untar menuju internasionalisasi,” terangnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah III Agus Setyo Budi menambahkan, meski situasi pandemi tidak menentu, Untar tidak mengendurkan bahkan senantiasa berkembang dengan dilantiknya Agustinus untuk kedua kalinya ini. Agustinus, kata Agus, memiliki karakter yang lincah dan tangkas, mampu bekerja, beradaptasi dengan cepat, tahan banting, adaptif, dan responsif.
"Semoga ke depannya Untar semakin maju dan cemerlang, dan semakin banyak menghasilkan inovasi-inovasi untuk kemajuan bangsa,” tuturnya.
Dikutip dari siaran pers, Agustinus Purna Irawan, kelahiran Musi Rawas 28 Agustus 1971 merupakan guru besar termuda Untar. Ia mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari Jurusan Teknik Mesin, FT, Universitas Gadjah Mada.
Gelar Magister Teknik diraih dengan predikat cum laude dari Departemen Teknik Mesin, FT, Universitas Indonesia dan menyelesaikan pendidikan S3 di tempat yang sama. Menjadi Dosen terbaik Kopertis Wilayah III (LLDIKTI III) tahun 2011, memperoleh Jabatan Akademik Profesor di usia 42 tahun, dan menjadi Dekan Fakultas Teknik pada usia 40 tahun. Pada tahun 2019 lalu, ia juga meraih Penghargaan Rektor Terbaik PTS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id