Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Pakar Unpad Beberkan Perkembangan Sejumlah Vaksin Anak di Bawah 12 Tahun

Citra Larasati • 25 September 2021 14:55
Jakarta:  Pemerintah saat ini masih memprioritaskan vaksinasi covid-19 untuk anak usia 12 tahun ke atas. Meski demikian, ke depan, anak dengan usia di bawah 12 tahun juga akan mendapatkan vaksinasi yang sama.
 
“Untuk anak umur 3-11 tahun masih menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis  dengan jumlah subyek yang memadai,” kata Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes., dikutip dari laman Unpad, Sabtu, 25 September 2021.
 
Rodman yang juga dokter spesialis anak di RSHS Bandung ini menjelaskan, beberapa produsen tengah melakukan uji klinis vaksin covid-19 pada anak. Dari berbagai uji klinis tersebut, ada yang sudah menghasilkan efikasi, sedangkan sisanya ada yang belum publikasi, bahkan proses uji klinisnya masih berlangsung.

Untuk vaksin Pfizer, papar Rodman, sudah melakukan uji klinis fase III pada kelompok anak usia 12 – 15 tahun dengan subyek uji klinis sebanyak 2.260 orang. Hasil uji klinis tersebut menghasilkan efikasi vaksin sebesar 100 persen.
 
Selanjutnya, Pfizer tengah melanjutkan uji klinis untuk kelompok usia 5-11 tahun. “Kalau ini hasilnya baik juga, maka uji klinis akan dilanjutkan ke kelompok yang lebih muda, 2-5 tahun, dan 6 bulan sampai 2 tahun,” terang Rodman.
 
Baca juga: Vaksin Jadi Syarat Siswa di Mataram Ikut Ujian Hingga Dapat Beasiswa
 
Vaksin lainnya yang tengah melakukan uji klinis fase III kepada kelompok usia 6 bulan hingga 12 tahun adalah Moderna. Uji klinis ini memiliki target 6.000 subyek dengan tiga formulasi dosis yang akan diujicobakan.
 
Produsen vaksin Sinovac sendiri telah melakukan uji klinis fase I dan II pada umur 3 – 17 tahun. Uji klinis ini sudah memberikan respons imun cukup baik dan aman. Reaksi demam pada umur 3-5 tahun dan 6-11 tahun masing-masing 8,77 persen dan 3,70 persen.
 
 

 
Sementara vaksin Johnson and Johnson menjadi satu-satunya vaksin yang disuntikkan kepada kelompok bayi yang baru lahir. Namun, uji klinis sempat terganggu karena adanya isu penggumpalan darah. Isu ini juga ditemukan pada uji klinis vaksin AstraZeneca.
 
Lebih lanjut Rodman menjelaskan, anak menjadi kelompok yang rentan terpapar covid-19. Hal ini terlihat dari data covid-19 global yang menunjukkan bahwa dari 8 orang yang terpapar covid-19, satu persennya merupakan anak-anak.
 
Meski paparan Covid-19 pada anak dan remaja sebagian besar mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, ada beberapa kasus anak mengalami gejala berat. Gejala berat biasanya terjadi pada anak dengan komorbid.
 
Karena itu, pemerintah telah memprioritaskan anak-anak, khususnya yang berusia 12 tahun ke atas untuk mulai divaksinasi.
 
“Mengapa di kelompok usia ini? Karena pada usia ini, rasa ingin tahu anak tinggi. Selain itu, anak usia ini lebih suka berkumpul dengan kelompok sebayanya dan banyak melakukan aktivitas di luar, sehingga risiko mereka bertemu orang lebih banyak, risiko terpaparnya semakin tinggi,” papar Rodman.
 
Vaksin Slank untuk Indonesia
 
Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin Slank untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
 
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin Slank untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang drummer Slank, Bimbim.
 
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan