Pemetaan pemilu ini dikemas dalam diskusi bertema Pengendalian Pembinaan Ideologi Pancasila dalam Pesta Demokrasi. Diskusi yang digelar pada Rabu, 27 Maret 2024 itu, diikuti ratusan mahasiswa FISIP Undip.
"Kami mencoba memetakan masalah Pemilu 2024 untuk selanjutnya menjadi bahan kajian dan tindak lanjut berupa rekomendasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila," kata Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Dr Adhianti, melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Maret 2024.
Hadir sebagai pembicara, yakni Ketua KPU Jawa Tengah Handi Tri Ujiono; Ketua Bawaslu Jawa Tengah Muhammad Amin; dan Dekan FISIP Undip Dr Teguh Yuwono. Diskusi dimoderatori Direktur Pengendalian BPIP, Mukhammad Fahrurozi.
Adhianti mengatakan situasi pemilu tahun ini berbeda dengan pemilu pada 2019. Pemilu lima tahun lalu sempat menimbulkan kegaduhan dan perpecahan hingga ada sebutan cebong dan kampret.
"Saya sangat bersyukur hal tersebut tidak terjadi pada saat ini," kata dia.
Civitas akademika didorong kritis
Adhianti mengatakan peran civitas akademika sangat penting dalam pengendalian pelaksanaan pesta demokrasi. Agar tetap senapas dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dari setiap aturan dan tindakan.Dia mendorong agar para mahasiswa selalu berpikir kritis dengan menawarkan solusi cemerlang atas setiap permasalahan yang terjadi.
"Kampus merupakan tempat yang bebas untuk berdiskusi, mengembangkan ilmu, dan mengasah pola pikir. Terlebih lagi ini merupakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik," tutur Adhianti.
Lulusan Ilmu Administrasi Publik Universitas Indonesia itu juga berpesan agar kelak mahasiswa dapat menjadi pemimpin bangsa. Mengedepankan hati nurani dalam mengambil setiap kebijakan.
"Tugas adik-adik bukan (hanya) untuk mengkritik, tugas adik-adik adalah belajar sebaik-baiknya. Tempati posisi tinggi yang ada di pemerintahan. Ubah kebijakan yang tidak sesuai dengan hati nurani," kata Adhianti.
Bahas Sirekap
Ketua KPU Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, menanggapi masalah yang terjadi pada Sirekap KPU. Ia tidak menampik masih terdapat kekeliruan dalam sistem ini. Namun, dia mengatakan sistem ini sangat membantu dalam penghitungan suara, bahkan dalam menemukan kekeliruan-kekeliruan dalam penghitungan."Kalau sekarang lihat di Sirekap itu memang banyak sekali keliru. Ya, biarkan saja keliru. Bawaslu banyak sekali merekomendasikan perbaikan. Namun, kegunaannya juga sangat membantu dan transparan," kata dia.
Disinggung tentang rawannya terjadi kecurangan, Handi mengaku pihaknya telah menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, termasuk UU Pemilu beserta turunannya.
"Yang namanya regulasi, rohnya adalah Pancasila, raganya UUD 1945. Termasuk UU Pemilu. Semua yang baik itu tidak semua dimaknai dengan baik," kata Handi.
Baca:BPIP Sebut Ada Perda yang Tak Selaras dengan Nilai Pancasila |
Dia mengatakan pelaksanaan Pemilu 2024 di Jawa Tengah lebih kondusif dibanding Pemilu 2019. "Pendaftaran gugatan di MK tahun ini turun dari sebelumnya. Hoaks di lini massa pun tidak sebegitu masif dibandingkan pada 2019," jelas dia.
Program post election
Ketua Bawaslu Jawa Tengah, Muhammad Amin, menuturkan pascapemilu 2024 perlu dibangun kembali semangat persatuan dan kesatuan masyarakat.“Terkait pembelokan Pancasila, Bawaslu sudah punya program post election berupa pemberdayaan masyarakat untuk mengembalikan lagi semangat persatuan dan kesatuan berupa pendidikan politik ke masyarakat. Kami turun, memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, memberikan civic education," jelas Amin.
Dari prespektif akademisi, Dekan FISIP Undip, Dr Teguh Yuwono menjelaskan Pancasila sejatinya harus hidup dalam berbangsa dan bernegara, termasuk dalam gelaran pemilu.
"Inti dari Pancasila itu musyawarah, maka di dalam Pancasila ada kerakyatan. Menjadi pemimpin itu harus merakyat," kata dia.
Ia juga mencontohkan sifat dan sikap yang patut dijadikan teladan dari para pemimpin bangsa Indonesia terdahulu. "Pancasila digali dari praktik-praktik kehidupan bangsa. Salah satunya Pangeran Diponegoro yang memiliki karakter berani, jujur, adil, dan peduli," kata Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News