Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag/humas
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag/humas

Menag Targetkan Cyber Islamic University Tercapai Tahun Ini

Citra Larasati • 02 Maret 2022 21:01
Jakarta: Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) untuk dapat merealisasikan program prioritas di tahun 2022.  Dari 7 program prioritas, ada 2 program prioitas yang pelaksanaannya secara khusus di Ditjen Pendis, yaitu program Kemandirian Pesantren dan Cyber Islamic University.
 
Selebihnya, selain Revitalisasi KUA, dilaksanakan Ditjen Pendis bersama dengan unit Eselon 1 lainnya.  "Saya minta target program-program prioritas tercapai dengan baik pada tahun 2022 ini, di antaranya replikasi program Kemandirian Pesantren di 500 pesantren, meningkatnya jumlah mahasiswa dari 200 orang di masa piloting Cyber Islamic University menjadi 2.000 mahasiswa di tahun 2022," kata Menag di hadapan Dirjen Pendis Muhammad Ali Ramdhani dan jajaranya, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 2 Maret 2022.
 
Menurut Menag, program prioritas Kemandirian Pesantren tahun 2022 membutuhkan anggaran  mencapai Rp254,2 miliar. Namun pada kenyataannya anggaran untuk tahun 2022 masih bersumber dari alokasi anggaran reguler pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pesantren, hanya sebesar Rp140 miliar. 

"Karena itu saya meminta Dirjen Pendis untuk memenuhi anggaran tersebut. Intinya, saya minta semua hambatan dan kendala dalam pencapaian target-target program prioritas segera diurai dan diatasi dengan melakukan telaah dan sinkronisasi program, anggaran, dan regulasi," tegas Menag.
 
Ia mengatakan, jika ada program yang tidak terkait langsung dengan program prioritas ia meminta untuk dikeluarkan. "Sebab saya sudah mempelajari kita sering membuat program copy paste dari tahun sebelumnya dengan mudah dipertanggungjawabkan namun apakah program ini benar-benar diharapkan publik?" sambung Yaqut. 
 
Menag pun mengajak jajaran Ditjen Pendis untuk keluar dari zona nyaman dan bergerak dengan program baru tanpa ada masalah. "Saya tegaskan Bapak dan Ibu tidak sendiri. Kalau ada masalah kita bisa selesaikan bersama-sama.
 
Baca juga:  Menag: Ada 11% Dosen PTKN yang Pola Pikirnya Belum Moderat
 
Di Kemenag, kata Yaqut, terutama Ditjen Pendis, jika ada persoalan di salah satu direktorat, berarti itu akan menjadi problem kementerian.  "Ini komitmen saya. Kalau saya memberi perintah saya akan bertanggung jawab. Saya tidak akan membiarkan Bapak dan Ibu berjalan sendiri selama kita berjalan di koridor yang benar," tutup Menag.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan