"Saya tekankan pendidikan di lingkungan madrasah dan PTKN, saya ingin lembaga pendidikan kita selamat dan terbebas dari ideologi melawan negara," kata Menag dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 2 Maret 2022.
Menag menegaskan, tidak mau ada di lingkungan PTKN muncul aktor yang melakukan perlawanan kepada negara. "Karena ada 11 persen dosen yang berpikir dan pola pikirnya belum moderat," sambung Menag di hadapan Dirjen Pendis, Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani dan jajarannya.
Untuk itu, kata Yaqutm tidak boleh ada ruang sedikitpun di institusi pendidikan di bawah Kementerian Agama yang mengajarkan intoleransi dan ekstrimisme. Ia juga berharap tidak ada keluarga besar Kementerian Agama yang melakukan perlawanan terhadap negara.
Jika kedapatan ada yang terlibat dalam kegiatan perlawanan terhadap negara, Yaqut memastikan akan melakukan tindakan tegas. Ditambahkan lagi tahun ini ia sudah memerintahkan untuk dilakukan pemetaan semua lembaga pendidikan keagamaan, madrasah, PTKI, pondok pesantren, terkait paham keagamaan dan kebangsaan, dan termasuk di dalamnya terkait kekerasan seksual yang sempat ramai beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Ma'ruf Amin Minta UIII Dikelola dengan Standar Universitas Internasional
"Saya juga tidak bosan-bosan mengingatkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengajaran di madrasah dan institusi pendidikan keagamaan lainnya," ujar Yaqut.
Ia ingin Kemenag menjadi barometer bagi kementerian lain, sebab Kemenag mempunyai tugas yang lebih berat karena menyandang agama. "Mari kita jadikan agama sebagai inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan," tandas Menag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News