Ilustrasi PLTA. DOK PLN
Ilustrasi PLTA. DOK PLN

Mengenal PLTA: Pembangkit Listrik Paling Ramah Lingkungan

Medcom • 17 November 2022 21:13
Jakarta: Air menjadi bagian terpenting dalam tatanan hidup manusia, salah satunya sebagai sumber energi pembangkit listrik. Dilansir dari situs resmi Zenius, ternyata PLTA menjadi pembangkit listrik paling ramah lingkungan, lho Sobat Medcom. Penasaran dengan apa yang membuatnya menjadi pembangkit listrik yang paling diandalkan? Simak terus artikel berikut!

Pengertian

Seperti namanya, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan air sebagai sumber energi potensial dan kinetiknya dengan hidroelektrik sebagai hasil energi listrik yang dihasilkan. Terdapat empat komponen utama dalam pembangkit listrik ini, yakni bendungan, saluran pelimpah (pembawa air), gedung sentral (powerhouse), dan serandang hubung (switch yard) – unit transmisi yang mengirimkan produksi listrik ke konsumen.
 
Berbeda dengan seluruh dunia, besaran energi yang dimanfaatkan dari PLTA adalah sebesar 45.379 Megawatt (MW) dari total 75.01 MW energi yang terpakai. Komponen utama pada PLTA adalah motor yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh air. Lalu bagaimana ya prinsip kerja dari PLTA?

Prinsip Kerja PLTA

Mengenal PLTA: Pembangkit Listrik Paling Ramah Lingkungan
 
Untuk bekerja, PLTA perlu mengubah energi potensial air menjadi listrik dengan menggerakkan motor dengan bantuan generator. Lebih jelas, PLTA membutuhkan turbin yang berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi mekanik.

Air tersebut akan menggerakkan sudut-sudut turbin kemudian perputaran turbin dihubungkan ke generator. Setelah itu, generator akan dihubungkan ke turbin dengan bantuan porosan dan gerabox.
 
Perputaran turbin digunakan untuk memutar kumparan magnet pada generator sehingga terjadi pergerakkan elektron yang dapat membangkitkan arus listrik bolak-balik atau AC. Untuk menaikkan tegangan AC dan menyesuaikan energi arus, PLTA membutuhkan komponen transformator.
 
Tidak hanya komponen-komponen yang disebutkan di atas, terdapat beberapa komponen untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air, apa saja ya?

Komponen pembangunan PLTA

1. Tampungan (Reservoir atau Waduk)

PLTA membutuhkan jumlah air yang banyak, sehingga pembangunan waduk sendiri berguna untuk mnyediakan tampungan air. Bentuk dari kapasitas waduk sendiri beraturan dan dapat dihitung dengan rumus menghitung jumlah volumen benda padat.

2. Bendungan

Bendungan dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan air yang berfungsi untuk menahan aliran air yang bertujuan sebagai daya penggerak turbin PLTA yang besar. Bangunan ini dibangun dengan melintangi sungai dan dalam berbagai bentuk serta bahan.

3. Bangunan Pelimpah

Tujuan dibangunnya bangunan ini sebagai pengaman dari bendungan, sehingga pelimpah harus memiliki kapasistas yang mampu menyalurkan aliran air sungai yang masuk ke bendungan ketika waktu bendungan penuh.

4. Bangunan Pemasok Air (Intake)

Bangunan ini digunakan untuk mengambil air dari bendungan melalui pipa tekan kemudian disalurkan ke turbin PLTA.

5. Pipa Pesat (Penstock)

Dapat disebut sebagai pipia tekan yang berfungsi untuk mengalirkan air dari tangki atas (head tank) atau langsung dari bangunan pemasok air. Tidak hanya itu, ia berfungsi sebagai alat pengantar air ke turbin PLTA. Untuk alat ini dapat digunakan, pipa tersebut bagian luarnya harus rapat atau kedap air serta kuat untuk menahan atau mengimbangi tekanan air di dalam pipa.

6. Turbin

Alat satu ini tersusun atas peralatan suplai air, seperti sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor.

7. Generator

Dari energi mekanis, alat ini kemudian meproduksi energi listrik. Peralatan ini terdiri atas dua bagian utama, yakni rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang terdiri dari 18 buah besi yang dililit kawat kemudian dipasang secara melingkar sehingga membentuk sembilan pasang kutub utara dan selatan. Sementara itu, stator merupakan bagian yang berfungsi sebagai medai penerima induksi magnet dari rotor.

8. Transformator

Melalui induksi elektromagnetik dan frekuensi yang tepat, transformator menjadi komponen pada sistem tenaga listrik yang dapat memindahkan daya arus bolak-balik dalam sebuah rangkaian listrik ke rangkaian lainnya.

9. Transmisi

Komponen ini ialah kabel atau saluran udara yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban-beban.
 
Setelah mengetahui apa saja komponen-komponen yang membangun PLTA, lalu sebenarnya apa sih kelebihan serta kekurangan dari pembangunan PLTA bagi lingkungan kita?

Kelebihan PLTA

1. Energi terbarukan

PLTA menggunakan sumber energi air – energi yang dapat diperbaharui dan tidak akan habis, sehingga pembangunan bangunan ini ramah lingkungan. Hal ini tentunya membuat PLTA dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama lantaran ia menggunakan sumber energi terbarukan.

2. Bebas emisi

Selain dapat merusak lapisan ozon – pelindung muka bumi, emisi menjadi ancaman terbesar bagi dunia lantaran dapat mempengaruhi kualitas udara. Dibandingkan pembangkit listrik lainnya, PLTA tidak melepas emisi ke atmosfer sehingga tentunya baik untuk lingkungan sekitar.

3. Dapat diandalkan

Berbeda halnya dengan Pembangkit Listrik Bertenaga Surya, PLTA bisa menjadi andalan masyarakat lantaran air menjadi sumber energi yang selalu ada dan tidak pernah habis.

4. Dapat disesuaikan

Penggunaan PLTA ternyata mampu disesuaikan sesuai kebutuhan, lho! Sehingga, ketika kita membutuhkan energi, maka PLTA akan bergerak lebih banyak, begitupun sebaliknya.

5. Danau buatan

Pembangunan PLTA sendiri didukung dengan pembuatan danau buatan yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan airnya. Tidak hanya bermanfaat bagi PLTA, danau buatan sendiri dapat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan pembangunan tempat wisata.

6. Mendorong pembangunan daerah

Kekurangan PLTA

1. Berdampak pada habitat satwa di sungai

Keberadaan PLTA diyakini dapat berdampak pada habitat satwa di sungai lantaran ikan-ikan tidak dapat mencapai tempat berkembang biak yang alami akibat sumber air yang mengalir harus dibendung.

2. Lokasi PLTA terbatas

Kondisi wilayah untuk PLTA sendiri terbatas karena pembangunan PLTA memerlukan daerah yang memiliki debit air yang cukup, kemiringan yang tepat, serta mudah dijangkau.

3. Biaya awal pembangunan cukup tinggi

Selain memerlukan lokasi yang tepat, biaya pembangunan PLTA sendiri tidak terbilang murah karena PLTA memerlukan bangunan bendungan untuk menahan aliran air.

4. Risiko terkena bencana banjir dan tanah longsor

Banyak bangunan PLTA yang roboh dan mengakibatkan air mengalir dalam jumlah yang besar, sehingga dapat menenggelamkan segala hal yang berada di sekitar PLTA, seperti perumahan dan lahan warga.

5. Rentan terhadap kekeringan

Hal ini terjadi lantaran PLTA memanfaatkan air sebagai sumber energi utamanya, sehingga ketika dihadapkan dengan lokasi yang sumber air yang sedikit atau cuaca kemarau, maka akan membuat PLTA tidak dapat bekerja dengan baik.
 
Wah, meski pembangunannya dapat memberikan keunggulan besar bagi lingkungan, namun ternyata ada beberapa dampak lainnya yang ditimbulkan akibat pembangunan PLTA ini. Menurut Sobat Medcom gimana? Bagi kalian yang ingin mengetahui pengetahuan umum atau mengenal seputar dunia pendidikan lainnya, jangan lupa untuk selalu mengikuti Medcom, ya! (Gracia Anggellica)
 
Baca juga: Mengenal Sejarah Listrik: Bermula dari Ketidaksengajaan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan