Ilustrasi belajar. DOK Shutterstock
Ilustrasi belajar. DOK Shutterstock

Berhenti Usai Pandemi Covid-19, PJJ Kembali Digaungkan Demi Pemerataan Akses Pendidikan

Ilham Pratama Putra • 23 Juli 2025 14:04
Jakarta: Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sempat digelar masif selama masa pandemi covid-19. PJJ menjadi strategi agar pembelajaran dapat terus berjalan di tengah wabah virus.
 
Saat itu, pembelajaran digelar dengan bantuan teknologi. Pembelajaran digelar virtual untuk meminimalisir kontak langsung antara guru dan siswa.
 
Dengan begitu, siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran meskipun berada di rumah. Termasuk, guru juga melakukan pengajaran jarak jauh.

Kini, proyek PJJ kembali dihidupkan kembali. Hal ini bertujuan untuk mendukung akses pendidikan yang merata.
 
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti. Dia mengatakan PJJ dapat menjadi solusi untuk menjangkau anak-anak yang tinggal di wilayah dengan keterbatasan geografis.
 
"Anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah yang secara geografis memang tidak mudah dijangkau, mereka bisa tetap belajar melalui Pembelajaran Jarak Jauh," kata Mu'ti secara daring dalam acara Sapa Murid SMK 2025 di SMKN 27 Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025.
 
Baca juga: Enggak Ribet dan Cocok untuk Milenial, PJJ Makin Diminati  

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Tatang Muttaqin, mengatakan PJJ dapat memperluas akses pendidikan. Praktik PJJ akan dirancang dengan pendampingan pembelajaran serta pengembangan modul adaptif serta dukungan teknis dan mentoring.
 
Saat ini, PJJ dimanfaatkan di Jawa Barat untuk membantu siswa yang tidak memiliki akses terhadap sekolah formal. Salah satunya PJJ di SMAN 2 Padalarang. 
 
Bahkan, praktik yang sama juga dilakukan di Sekolah Luar Negeri Indonesia di Kinabalu, Malaysia. PJJ diberikan untuk anak pekerja migran.
 
Selain proyek PJJ, Tatang mengatakan akan ada sekolah terbuka agar anak bisa meraih pendidikan formal. "Tetapi kalau itu masih kesulitan, mereka juga dapat mengikuti PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) non-formal," kata Tatang.
 
PKBM ditujukan bagi pelajar yang usianya sudah relatif tua dan putus sekolah. Bentuk PKBM berupa kursus dan pelatihan.
 
"Baik pendidikan keterampilan wirausaha, maupun pendidikan keterampilan kerja," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan