Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong terjadinya kolaborasi perguruan tinggi dengan industri otomotif di Indonesia. Kolaborasi ini dinilai merupakan peluang untuk mewujudkan kemandirian industri otomotif di Tanah Air.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, Nizam, mengatakan, industri otomotif memiliki mata rantai yang sangat baik pada aspek produksi maupun pengembangan Research and Development (RnD). Ke depan, pemerintah perlu mendorong pengembangan Electric Vehicle (EV) atau biasa dikenal dengan kendaraan listrik.
Menurut Nizam, peluang terhadap pengembangan reka cipta di bidang teknologi seperti demikan harus direspons dengan cepat sebelum diambil oleh pihak-pihak lain, khususnya industri luar negeri. Melalui kolaborasi RnD antara perguruan tinggi dan industri, ia meyakini dapat mengefisiensi biaya dan mampu mengoptimalkan peran serta sumber daya manusia (SDM) unggul perguruan tinggi baik dosen maupun mahasiswa.
"Dukungan pemerintah sangatlah penting, mengingat kemajuan perekonomian bangsa saat ini dan kedepannya sangat bergantung pada reka cipta," ucap Nizam melalui keterangan tertulis, Sabtu, 14 November 2020.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani menambahkan, industri otomotif telah menyumbang 60 persen dari total PDB nasional berdasarkan data Kementerian Perindustrian. Walaupun sejak pandemi covid-19 ini, industri otomotif menjadi salah satu sektor yang terkena dampak penurunan pada kuartal pertama 2020.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan