teknik pewarnaan glasir.
Teknik pewarnaan glasir menjadi salah satu kompetensi yang diajarkan di SMKN 2 Jepara di bidang Kriya Keramik. Kepala Program Keahlian Kriya Keramik, SMKN 2 Jepara, Agus Salim, berbagi rahasia cara membuat keramik menjadi mengkilap.
Agus menjelaskan glasir merupakan teknik pewarna pada kerajinan keramik yang terbuat dari campuran kuarsa kapur dan oksida pewarna besi atau tembaga. Glasir sendiri berupa cairan suspensi butiran mineral kecil yang diterapkan dengan cara penuangan, penguasaan, pencelupan, ataupun penyemprotan pada permukaan benda keramik yang belum matang sempurna.
“Jadi, glasir ini merupakan cat bagi keramik yang tidak hanya menambah warna, tetapi juga lapisan tipis kaca yang berkilauan. Benda keramik yang dilapisi glasir ini selain indah juga menjadi lebih tahan terhadap air,” kata Agus dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa, 2 Mei 2023.
Teknik pewarnaan glasir ini sudah mulai diajarkan sejak siswa Jurusan Kriya Keramik memasuki tahun kedua. Selain sudah mulai membuat keramik dengan beberapa teknik, siswa di tingkat dua juga diajarkan tentang teknik pewarnaan keramik untuk mendapatkan keramik yang indah, termasuk teknik pewarnaan glasir.
Meskipun bahan-bahan untuk glasir berasal dari tanah, namun glasir yang melapisi keramik bisa mengkilap karena pembakaran sangat tinggi. Glasir yang telah matang sempurna akan menghasilkan kilap menyerupai kaca yang indah.
Untuk mendapatkan produk keramik berglasir, hal utama yang perlu disiapkan terlebih dahulu adalah keramik biskuit. Keramik biskuit ini merupakan benda keramik yang telah mengalami pembakaran biskuit atau pembakaran pada suhu 700—900 C.
“Suhu ini harus dijaga dengan pas. Untuk di SMKN 2 Jepara sendiri, kami sudah memiliki mesin otomatis untuk mengukur suhu jadi sudah sesuai lah dengan yang ada di industri,” beber Agus.
Agus menyebut suhu pembakaran akan sangat berpengaruh pada hasil akhir keramik glasir. Apabila suhu kurang dari 700 C kemungkinan benda masih sangat rapuh dan sangat berisiko untuk diglasir.
Sementara itu, bila pembakaran biskuit melebihi 900 C akan mengakibatkan pori-pori benda menjadi terlalu kecil. Padahal, pori-pori benda keramik harus cukup untuk menyerap glasir agar menempel pada benda tersebut.
“Untuk teknik pengglasiran sendiri dapat dilakukan dengan cara semprot, tuang, atau celup. Untuk detail-detail yang kecil dapat dilakukan dengan kuas,” kata Agus.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketebalan glasir. Ketebalan glasir harus pas, tidak terlalu tipis maupun tidak terlalu tebal. Tahap selanjutnya, membakar keramik pada suhu yang sesuai.
Agus menuturkan glasir suhu rendah, pembakaran pada suhu 1.000-1.150 C, sedangkan glasir suhu menengah, pembakaran sekitar 1.200-1.250 C. Lama pembakaran tergantung pada kondisi tungku dan jenis tungku.
Pada tungku yang masih baik, biasanya kecepatan pembakaran dapat diatur cepat atau lambatnya dengan pengaturan modul program (pada tungku listrik) atau dengan pengaturan gas pembakaran (pada tungku gas).
“Tujuan utama pembakaran ini adalah untuk melelehkan bahan glasir sehingga melekat kuat pada badan keramik,” ujar Agus.
Glasir yang telah matang sempurna akan menghasilkan kilap menyerupai kaca yang membuat keramik memiliki warna yang cantik mengkilap. Itulah teknik pewarnaan glasir pada keramik. Sobat Medcom tertarik mempelajarinya?
Baca juga: Siswa SMKN 3 Banjarmasin Buat Pupuk Organik dari Limbah |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id