Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi
Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi

P2G: Masih Banyak Orang Tua Tak Izinkan Anaknya Divaksinasi

Citra Larasati • 02 Juli 2021 21:08
Jakarta:  Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendorong pemerintah untuk menggencarkan sosialisai kepada orang tua siswa, agar mengizinkan anaknya untuk divaksinasi covid-19.  Sebab P2G menemukan fakta di lapangan, masih banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya divaksinasi.
 
"Agaknya faktor informasi yang belum diterima secara utuh dan komprehensif, penyebab orang tua masih khawatir anaknya divaksinasi," ungkap Kepala bidang Advokasi P2G, Iman Z. Haeri, Jumat, 2 Juli 2021.
 
Iman juga meminta adanya pendataan yang jelas dan valid terhadap anak usia 12-17 tahun, yang umumnya berada di jenjang SMP/Mts dan SMA/SMK/MA.  Setidaknya ada sekitar 10,13 juta siswa SMP, 4,78 juta siswa SMA, dan 4,9 juta siswa SMK.

Angka ini belum termasuk siswa MTs dan MA di bawah Kementerian Agama (Kemenag) dan anak-anak yang ikut Paket A, B, dan C (Pendidikan Kesetaraan/Nonformal). Angka ini lebih besar ketimbang vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan yang berjumlah 5,6 juta orang.
 
Iman melanjutkan, P2G meminta agar sekolah-sekolah juga proaktif berkoordinasi dengan lembaga terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk penjadwalan vaksinasi siswa. 
 
Baca juga:  Instruksi Mendagri: Kegiatan Belajar Mengajar Digelar Secara Virtual
 
Sekolah dapat juga berinisiatif membangun kerja sama dengan organisasi Ikatan Alumni bahkan dengan perusahaan/pihak swasta untuk menyelenggarakan vaksinasi gratis bagi anak secara mandiri. "Inisiatif vaksinasi mandiri oleh sekolah dapat menjadi solusi sederhana. Tentu tetap dalam pengawasan Pemda," terang Iman.
 
Iman menambahkan, bahwa P2G mendorong Kemendikbudristek, Dinas Pendidikan, termasuk juga sekolah, wajib menggandeng organisasi Komite Sekolah atau Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG). 
 
?Sosialisasi berisi informasi tentang: Bagaimana prosedur/teknis vaksinasi siswa, syaratnya, bagaimana cara pendaftarannya, di mana tempat vaksinasi, dan lainnya. Informasi tersebut harus disampaikan kepada sekolah dan orang tua secara utuh oleh pemerintah daerah.
 
"Kalau bisa, dibuat hotline-nya," ujar guru mata pelajaran Sejarah ini.
 
 

 
Vaksin untuk Indonesia
 
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia".  Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
 
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan