Ilustrasi Cold Moon. DOK Freepik
Ilustrasi Cold Moon. DOK Freepik

Ini 12 Bulan Purnama yang Bakal Terjadi di 2025, Ada Supermoon hingga Gerhana

Renatha Swasty • 03 Januari 2025 11:08
Jakarta: 2025 bakal menjadi tahun menarik dalam dunia astronomi. Kamu berkesempatan melihat 12 bulan purnama (full moon), termasuk tiga supermoon dan dua gerhana bulan.
 
Meskipun pengamat bulan yang berpengalaman tahu bahwa malam bulan purnama bukanlah waktu terbaik untuk mengamati permukaan bulan (bahkan dengan teropong yang bagus sekalipun), bulan purnama yang terbit sebagai bola pada senja hari adalah pemandangan langit yang sulit dikalahkan.
 
Setiap bulan purnama memiliki nama unik yang mencerminkan masa lalu pertaniannya. Selain kumpulan bulan purnama yang biasa terjadi di tahun 2025, akan ada juga tiga supermoon (saat titik terdekat bulan dengan Bumi, atau perigee, bertepatan dengan fase purnama) dan dua gerhana bulan total, yang merupakan gerhana pertama sejak tahun 2022.

Bulan akan menjadi berita besar pada akhir 2025, dengan NASA menargetkan September 2025 untuk meluncurkan misi Artemis II. Misi Artemis berawak pertama ke bulan sejak 1972 ini akan mengirimkan empat astronot dalam misi 10 hari untuk mengorbit dan menjelajah bulan.
 
Misi berikutnya, Artemis III, akan mengangkut dua astronot ke permukaan bulan. Misi ini dijadwalkan pada September 2026.
 
Baca juga: Mengenal 8 Fase Bulan dalam Sebulan

 
Berikut ini jadwal full moon atau bulan purnama untuk tahun 2025, menurut timeanddate.com, termasuk nama-nama yang paling umum digunakan di Amerika Utara dilansir dari laman livescience.com:
  1. Senin, 13 Januari: Wolf Moon (22:26 UTC/5:26 p.m. EST)
  2. Rabu, 12 Februari: Snow Moon (13:52 UTC/8:52 a.m. EST)
  3. Friday, March 14: Worm Moon (6:54 UTC/2:54 a.m. EDT) — juga merupakan gerhana bulan total
  4. Sabtu, 12 April : Pink Moon (0:22 UTC/8:22 p.m. EDT)
  5. Senin, 12 Mei: Flower Moon (16:56 UTC/12:56 p.m. EDT)
  6. Rabu, 11 Juni: Strawberry Moon (7:45 UTC/3:45 a.m. EDT)
  7. Kamis, 10 Juli: Buck Moon (20:39 UTC/4:39 p.m. EDT)
  8. Sabtu, 9 Agustus: Sturgeon Moon (7:58 UTC/3:58 a.m. EDT)
  9. Minggu, 7 September: Corn Moon (18:12 UTC/2:12 p.m. EDT) — juga merupakan gerhana bulan total
  10. Senin, 6 Oktober: Harvest Moon (3:50 UTC/11:50 p.m. EDT) — juga merupakan supermoon
  11. Rabu, 5 November: Beaver Moon (13:21 UTC/8:21 a.m. EST) — juga merupakan supermoon
  12. Kamis, 4 Desember: Cold Moon (23:15 UTC/6:15 p.m. EST) — juga merupakan supermoon

Gerhana Bulan 2025

Dua gerhana bulan pada tahun 2025 akan menjadi peristiwa yang sangat mengesankan. Pertama, pada tanggal 13 hingga 14 Maret, akan menjadi gerhana bulan total.
 
Worm Moon penuh akan melayang melalui bayangan umbra bagian dalam Bumi dan berubah menjadi warna oranye kemerahan selama 65 menit dari pukul 2:26 hingga 3:31 dini hari, menurut timeanddate.com. Gerhana ini akan terlihat paling baik dari Amerika Utara dan Selatan.
 
Kedua, pada tanggal 7 hingga 8 September, akan menjadi gerhana bulan total lainnya, di mana Harvest Moon akan memasuki bayangan umbra bagian dalam Bumi dan berubah menjadi warna oranye kemerahan selama 82 menit dari pukul 1:30 hingga 2:52 dini hari, menurut Timeanddate.com. Fenomena ini akan terlihat paling baik dari Asia dan Australia.

Fase-fase bulan

Para ilmuwan biasanya membagi siklus 29,5 hari bulan menjadi 8 fase, yang ditentukan oleh posisi relatif bulan, Bumi, dan matahari. “Bulan baru” memulai siklus ketika bulan berada tepat di antara Bumi dan matahari.
 
Kita tidak dapat melihat bulan ketika baru; tidak ada sinar matahari yang dipantulkan dari sisi yang menghadap ke Bumi. Bulan baru adalah satu-satunya waktu ketika gerhana matahari mungkin terjadi. Dua gerhana matahari sebagian akan terjadi pada tahun 2025 pada tanggal 29 Maret dan 21 September.
 
Ketika lebih banyak cahaya matahari yang mengenai sisi bulan yang menghadap Bumi, kita mengatakan bahwa bulan sedang membesar. Fase bulan berikutnya disebut sabit yang membesar, diikuti oleh fase “kuartal pertama”. Setengah dari permukaan bulan yang terlihat tampak diterangi selama kuartal pertama.
 
Berikutnya, bulan sabit yang membesar, yang berada di tengah-tengah antara kuartal pertama dan bulan purnama. Pada pertengahan siklus bulan, bulan purnama terbit dan bulan bersinar terang dan besar di langit. Selama fase ini, bulan dan matahari berada di sisi berlawanan dari Bumi, dan seluruh sisi bulan yang menghadap ke Bumi disinari.
 
Setelah bulan purnama, siklus memudarnya bulan dimulai - pertama dengan fase memudarnya bulan sabit, kemudian “bulan seperempat terakhir” dan akhirnya bulan sabit yang memudar. Setelah hampir 30 hari, bulan menjadi “baru” lagi, dan siklusnya berulang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan