Ilustrasi puasa. Freepiks
Ilustrasi puasa. Freepiks

Puasa Bermanfaat Bagi Kesehatan Fisik dan Mental Lho, Ini Kata Pakar UGM

Renatha Swasty • 21 Maret 2023 10:56
Jakarta: Umat muslim tak lama lagi bakal menjalani ibadah puasa. Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Bagus Riyono, menyebut ibadah puasa memiliki beragam manfaat baik bagi kesehatan fisik maupun mental.
 
“Dengan berpuasa kita dilatih delay gratification atau menunda pemuasan dari makan, emosi, dan lainnya,” kata Bagus dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 21 Maret 2023.
 
Dosen Fakultas Psikologi UGM ini mencontohkan menunda pemuasan terkait emosi. Dia menuturkan dengan adanya jeda tidak impulsif akan terjadi penurunan ketegangan atau stres dalam diri.

Bagus menuturkan menjalankan puasa juga melatih jiwa disiplin dan tekun sehingga hati merasakan tenang. Selain itu, puasa juga bisa melatih diri merespons semua hal dengan lebih tenang dengan begitu dapat menurunkan stres dalam diri.
 
“Puasa Ramadan menjadi momentum untuk bersiap-siap menjalani kehidupan setelah selesai nanti. Jadi, jangan sampai mengendalikan diri hanya saat puasa saja, justru ini menjadi latihan mengendalikan diri untuk persiapaan kehidupan setelah puasa,” tutur dia.
 
Dietisien dari FKKMK UGM, Tony Arjuna, menyampaikan puasa membuat badan secara fisik menjadi semakin sehat. Sebab, saat puasa secara fisiologis melatih tubuh dalam pembakaran kalori.  
 
Namun, dia mengingatkan kebiasaan yang masih salah dijalankan oleh masyarakat dalam pemilihan makanan saat buka dan sahur. Hal ini bisa memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh saat menjalankan puasa.
 
“Saat buka puasa makan dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan gula darah dalam tubuh cepat naik dengan tinggi namun turunnya juga cepat. Hal ini yang tidak sehat untuk badan, adanya jadi lemes dan ngatuk karena caranya kurang tepat,” tutur dia.
 
Bagus mengatakan menyantap makanan saat berpuka perlu dilakukan pengaturan makan bertahap. Hal itu penting supaya energi yang dikeluarkan juga keluar bertahap.
 
Tony menganjurkan masyarakat mengonsumsi makanan yang sifatnya lambat dicerna tubuh. Misalnya, untuk protein seperti daging, ikan, ayam. Sedangkan sumber karbohidrat dianjurkan untuk memilih dari karbohidrat kompleks seperti nasi merah, ubi, sereal, roti gandum utuh dibandingkan dengan karbohidrat sederhana seperti nasi putih dan mie.
 
Selain itu, perlu juga mengonsumsi buah serta sayuran. Sebab, memiliki kandungan tinggi serat yang lambat dicerna sehingga bisa kenyang lebih lama.
 
“Selama puasa agar tetap sehat dan bugar kuncinya bukan makan mahal dan enak. Kuncinya makanan bervariasi, semakin variatif maka semakin banyak zat gisi yang diperoleh tubuh," tutur dia.
 
Direktur Halal Research Center Fakultas Peternakan UGM, Nanung Danar Dono, menyampaikan pemilihan dan pengolahan bahan makanan memiliki pengaruh terhadap kesehatan tubuh. Dia menyarankan memilih bahan segar karena kandungan gizinya lengkap dan belum banyak rusak.
"Hindari penggunaan daging basi atau bangkai karena kandungan gizinya tentunya sudah banyak yang berkurang dan berpotensi menimbulkan penyakit,” ujar dia.
 
Nanung menjelaskan daging yang mati bukan karena disembelih baik dikarenakan sakit maupun mati karena tua tidak baik dikonsumsi karena berbahaya bagi tubuh. Pasalnya, darah dalam daging bangkai tidak keluar maksimal layaknya hewan yang disembelih.
 
Sementara itu, darah yang tidak keluar maksimal dalam bangkai mengandung timbunan makanan berlimpah bagi bakteri pembusuk. Dengan kata lain bangkai menjadi tempat perkembangbiakan yang baik bakteri pembusuk.
 
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Ramadan Dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan