Namun, pernahkah Sobat Medcom bertanya-tanya, mengapa perayaan besar ini justru dimulai pada malam sebelumnya? Melansir dari sejumlah sumber sejarah internasional, ternyata ada alasan teologis dan tradisi panjang di baliknya.
Dikutip dari laman ensiklopedia Britannica, Christmas Eve merujuk pada malam atau satu hari penuh sebelum hari kelahiran Yesus Kristus. Tradisi merayakan malam sebelum hari H ini ternyata berakar dari tradisi Yahudi kuno yang diwarisi oleh Kekristenan awal.
Melansir dari situs History.com, dalam kisah penciptaan di Kitab Kejadian, disebutkan: "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama." Berdasarkan pemahaman ini, sebuah hari dianggap dimulai bukan pada tengah malam (pukul 00.00), melainkan saat matahari terbenam (sundown).
"Oleh karena itu, secara liturgis, Hari Natal sebenarnya sudah dimulai pada malam tanggal 24 Desember segera setelah matahari terbenam," dikutip dari History.com, Selasa, 23 Desember 2025. Inilah alasan mengapa ibadah gereja (Misa Malam Natal) dan makan malam keluarga dilakukan pada waktu tersebut.
Selain aspek religius, Christmas Eve juga sarat dengan tradisi budaya. Abad ke-19 menjadi titik balik di mana malam Natal bertransformasi menjadi momen berkumpulnya keluarga.
Salah satu tradisi paling ikonik yang lekat dengan malam ini adalah kedatangan Santa Claus. Legenda populer menyebutkan pada malam 24 Desember inilah Sinterklas berkeliling dunia mengendarai kereta rusa untuk membagikan hadiah kepada anak-anak, masuk melalui cerobong asap.
"Anak-anak di seluruh dunia memiliki tradisi menggantung kaus kaki atau meninggalkan kue dan susu untuk Santa pada malam Natal, dengan harapan menemukan hadiah di pagi harinya," jelas laporan tersebut.
Jadi, Christmas Eve bukan hanya 'malam sebelum Natal' melainkan awal mula perayaan itu sendiri, yang menggabungkan khidmatnya ibadah dengan hangatnya kebersamaan keluarga. Selamat menyambut Natal bagi Sobat Medcom yang merayakan! (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News