Sejarahnya menarik karena melibatkan perpaduan tradisi Romawi kuno dengan keputusan gereja pada masa lampau. Yuk simak, berikut ini sejarah Natal.
Awal Mula Perayaan Natal
Istilah Natal berasal dari bahasa Latin Dies Natalis yang berarti “hari kelahiran”. Sementara itu, kata Christmas dalam bahasa Inggris berasal dari frasa Christes Maesse atau “Misa Kristus”. Inti dari perayaan ini bagi umat Kristen adalah mengenang kelahiran Yesus Kristus di Betlehem yang diyakini sebagai Juru Selamat dan manifestasi kasih Allah kepada umat manusia.Dilansir dari English Heritage, perayaan kelahiran Kristus pertama kali tercatat di Inggris pada tahun 1038. Saat itu, Natal bukan hanya perayaan Kristen murni, melainkan juga menggabungkan Saturnalia yaitu festival Romawi kuno dengan tradisi pertengahan musim dingin masyarakat Jermanik yang dikenal sebagai Yule. Yule biasanya ditandai dengan pesta dan pengorbanan sebagai bagian dari ritual musim dingin.
Sebelum tanggal 25 Desember ditetapkan, gereja awal memiliki berbagai perkiraan mengenai tanggal kelahiran Yesus, mulai dari 19 April, 20 Mei, hingga 5 atau 6 Januari. Baru pada abad ke-4 Masehi, Paus Julius I menetapkan 25 Desember sebagai hari resmi kelahiran Kristus.
Mengapa 25 Desember?
Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan perayaan Sol Invictus, festival Romawi untuk menghormati “Matahari yang Tak Terkalahkan” sekaligus menandai winter solstice. Penetapan Natal pada hari tersebut dimaksudkan untuk melambangkan Kristus sebagai “terang dunia” menggantikan simbol matahari dalam kepercayaan pagan.Sinkretisme dan Penyebaran Tradisi
Melalui perpaduan tradisi Kristen dan pagan yang disebut sinkretisme, Natal menjadi lebih mudah diterima masyarakat Romawi. Strategi ini memungkinkan perayaan kelahiran Kristus menyebar ke berbagai wilayah, hingga akhirnya menjadi tradisi global yang terus dirayakan hingga kini.Perkembangan Tradisi Natal
Sejak abad ke-9, Natal mulai dirayakan dengan liturgi tertentu, meski tidak sepopuler Jumat Agung atau Paskah. Gereja Katolik Roma mengadakan misa tengah malam, sementara gereja Protestan rutin mengadakan kebaktian lilin pada malam 24 Desember.Menjelang akhir abad ke-15, muncul tradisi memberi hadiah kepada keluarga yang hingga kini tetap dijalankan sebagai pengingat anugerah Tuhan melalui kelahiran Yesus.
Seiring waktu, Natal juga mengadopsi berbagai tradisi modern. Pohon Natal yang awalnya berasal dari budaya pagan Eropa Utara menjadi simbol kehidupan dan harapan. Tradisi ini kemudian menyebar ke Amerika Serikat pada abad ke-19 dan menjadi ikon Natal di banyak negara.
Figur Santa Claus terinspirasi dari Santo Nikolas, seorang uskup dermawan abad ke-4 dari wilayah Turki. Dalam tradisi Belanda, ia disebut Sinter Klaas dan berkembang menjadi Santa Claus ceria yang populer lewat puisi dan iklan.
Selain itu, kebiasaan bertukar kado dan dekorasi seperti holly, mistletoe, dan karangan bunga Adven diadaptasi dari tradisi lama dan menjadi bagian penting perayaan Natal modern. (Syifa Putri Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News