Ilustrasi kado Natal. Foto: Unplash/Tessa Rampersad
Ilustrasi kado Natal. Foto: Unplash/Tessa Rampersad

Tak Selalu Soal Kado, Ini 7 Tradisi Natal di Berbagai Negara

Annisa ayu artanti • 19 Desember 2025 19:06
Jakarta: Di banyak tempat, makna Natal kerap terasa tertutup oleh tumpukan kertas kado dan hiruk-pikuk belanja. Padahal, di berbagai negara, Natal dirayakan dengan cara yang jauh lebih sederhana, reflektif, dan berorientasi pada kebersamaan.
 
Tujuh tradisi global ini menunjukkan sisi lain dari musim Natal. Sisi yang lebih komunal, lebih bermakna, dan jauh dari sifat materialistis. Tradisi tersebut dibentuk oleh sejarah, nilai budaya, serta kondisi sosial masing-masing negara, membuktikan bahwa Natal tidak harus bersifat transaksional.
 
Merangkum artikel BBC, Jumat, 19 Desember 2025, tradisi tersebut itu mulai dari membaca buku bersama hingga menghormati orang-orang terkasih yang telah meninggal, berikut tujuh ritual Natal dari berbagai belahan dunia yang bisa menjadi inspirasi di mana pun Anda berada.

Islandia: Malam Natal dengan Buku dan Cahaya Lilin

Di Islandia, Natal identik dengan jólabókaflóð atau “banjir buku Natal”, yakni tradisi merilis banyak buku baru menjelang akhir tahun. Kebiasaan ini berakar dari masa Perang Dunia Kedua, ketika barang-barang langka kecuali kertas, sehingga buku menjadi hadiah paling masuk akal.

Pada malam 24 Desember, keluarga bertukar hadiah, menikmati makan malam Natal, lalu menghabiskan malam dengan membaca buku baru di bawah cahaya lilin, ditemani cokelat dan minuman hangat. Ritual ini memperkuat kecintaan pada literasi dan bahasa Islandia, sekaligus menghadirkan suasana Natal yang tenang dan reflektif.
 
Baca juga: 3 Contoh Kata-kata Menyentuh dalam Kartu Ucapan Natal

Jepang: Natal sebagai Momen Romantis

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk non-Kristen, Jepang merayakan Natal dengan nuansa berbeda. Malam Natal lebih dikenal sebagai momen romantis bagi pasangan, mirip Hari Valentine.
 
Kota-kota dihiasi lampu Natal, restoran menawarkan menu spesial, dan hotel-hotel kerap penuh. Hidangan khas Natal di Jepang adalah kurisumasu keki, kue bolu lembut dengan krim dan stroberi. Tradisi ini menekankan waktu berkualitas bersama pasangan, bukan pertukaran hadiah besar.

Australia: Kriket Natal Bersama Keluarga

Natal di Australia berlangsung di tengah musim panas. Selain berkumpul dan menikmati hidangan bersama, banyak keluarga meluangkan waktu untuk bermain kriket di halaman atau taman.
 
Pertandingan kriket Natal ini terbuka untuk semua usia dan menjadi simbol kebersamaan lintas generasi. Tradisi sederhana ini menempatkan interaksi dan kegembiraan bersama sebagai inti perayaan.

Finlandia: Menghormati Leluhur

Di Finlandia, Natal juga menjadi waktu untuk mengenang orang-orang terkasih yang telah meninggal. Pada Malam Natal, keluarga mengunjungi pemakaman dan menyalakan lilin di makam keluarga.
 
Sekitar tiga perempat rumah tangga Finlandia menjalankan tradisi ini, mengubah pemakaman menjadi pemandangan sunyi yang dipenuhi cahaya lilin di tengah salju. Momen reflektif ini biasanya dilanjutkan dengan tradisi sauna keluarga, yang semakin memperkuat rasa kebersamaan.
 
Baca juga: Kenapa Hari Natal Jatuh pada 25 Desember? Begini Sejarahnya

Ukraina: Pohon Natal dan Jaring Laba-Laba

Di Ukraina Barat, pohon Natal sering dihiasi jaring laba-laba berkilauan. Tradisi ini berasal dari Legenda Laba-Laba Natal, kisah rakyat tentang laba-laba yang mengubah pohon Natal sederhana menjadi berkilau seperti perak.
 
Jaring laba-laba dipercaya membawa keberuntungan. Bahkan, menemukan sarang laba-laba asli di pohon Natal dianggap sebagai pertanda baik dan biasanya dibiarkan selama musim perayaan.

Denmark: Dekorasi Buatan Tangan

Di Denmark, Natal identik dengan klippe klistre, hari khusus untuk membuat dekorasi buatan tangan. Rumah, sekolah, dan kantor menggelar sesi kerajinan membuat hiasan kertas seperti bintang, karangan bunga, dan hati anyaman.
 
Tradisi ini menumbuhkan rasa kebersamaan melalui kreativitas, ditemani makanan khas seperti æbleskiver dan minuman hangat gløgg. Fokusnya bukan pada hasil sempurna, melainkan pada proses dan kebersamaan.

Venezuela: Menuju Gereja dengan Sepatu Roda

Di Venezuela, salah satu tradisi Natal paling unik adalah datang ke gereja dengan sepatu roda. Antara 16 hingga 24 Desember, umat mengikuti Misa de Aguinaldo pada dini hari, sekitar pukul 05.00-06.00.
 
Anak-anak tidur lebih awal agar siap mengikuti misa subuh, sementara orang dewasa meluncur bersama di jalanan. Tradisi ini mengubah momen religius menjadi perayaan komunal yang hangat dan penuh kegembiraan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan