Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, mengatakan hal itu tak lepas dari ketakutan siswa menghadapi matematika. Ada stigma negatif yang melakat dalam pembelajaran matematika.
Menurutnya, siswa SMA hari ini memiliki ketakutan terhadap belajar matematika. Sehingga pembelajaran matematika tidak maksimal.
"Matematika itu menakutkan, menjadi momok dan sebagainya itu sudah dialami sejak kelas awal dulu," ujar Rachmadi dalam NgoPi Bareng Media di Jakarta, Senin, 24 November 2025.
Dia menekankan perlu ditanamkan pelajaran matematika yang menggembirakan. Bahkan, ketika siswa masih di jenjang PAUD, TK dan SD.
"Sehingga lahir matematika yang menggembirakan," tutur dia.
Rachmadi menyebut pembelajaran matematika harus diiktui dengan aktivitas menarik serta mampu mengeksplorasi kemampuan anak. "Kita menggali potensi itu dari objek, bentuk di sekitar kita, ada wajik itu anak mengenal benda. Yang terjadi kan mekanistis bukan analistits seperti pokoknya rumus luar lingkaran itu adalah, ya. Tanpa ada pemaknaan," ungkap dia.
Ke depan, pelajaran matematika harus diarahkan pada High Order Thinking Skill (HOTS). Sehingga belajar matematika benar-benar menarik secara analitis.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Nunuk Suryani, ingin mata pelajaran matematika menggembirakan. Dia menyebut ada beberapa program yang akan dijalankan.
"Kegiatan yang kita lakukan seperti ada pojok numerasi, ada taman numerasi, dan yang paling pertama adalah Bimtek Matematika Gembira. Bagaimana kita membekali guru kelas maupun guru matematika dengan strategi pembelajaran yang menerapkan pembelajaran mendalam," papar dia.
Sebelumnya, Abdul Mu'ti membocorkan hasil TKA Matematika siswa kelas 12. TKA baru saja selesai digelar pada awal November 2025.
"Saya bocorkan di sini walaupun belum taklimat, TKA 2025 kita selenggarakan itu matematikanya juga jeblok, blok, blok, blok," beber Mu'ti.
Mu'ti mengatakan jebloknya nilai matematika itu bukan karena kesalahan murid. Dia menduga hal itu terjadi karena ada yang salah dalam cara mengajarkan matematika.
"Bukan karena muridnya goblok, bukan. Tapi mungkin cara kita mengajarkannya," tutur Mu'ti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id