Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, mengatakan sekolah bakal dibangun dengan skema Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK).
"Artinya apa? Hutannya tetap bisa dijaga, ini tetap menjadi kawasan hutan, tapi nanti Prof Stella (Wamendiktisaintek Stella Christie) bisa membangun SMA Garuda ini," ujar Raja dalam unggahan akun Instagram @rajaantoni dikutip Selasa, 14 Januari 2025.
Juli mengatakan pihaknya sedang mengidentifikasi lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Sekolah Unggulan Garuda di Kota Soe, NTT. "Kami dari pihak kehutanan sudah meminta staf di sini untuk mengidentifikasi lahan yang bisa dipergunakan untuk SMA Garuda ini," ujar dia.
Baca juga: SMA Unggulan Garuda di Soe NTT Akan Dibangun di Tengah Hutan |
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan akan ada empat sekolah yang dibangun pada tahap awal. Sekolah bakal tersebar di empat lokasi, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangka Belitung (Babel), Sulawesi Utara (Sulut), dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pembangunan SMA Unggulan Garuda merupakan Instruksi Presiden (Presiden Prabowo Subianto). Karena itu, Peraturan Presidennya tengah dipersiapkan,” kata Satryo dalam Taklimat Media "Arah dan Kebijakan Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi" di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.
Sekolah Unggulan Garuda adalah sekolah dengan bentuk asrama. Di sekolah ini, siswa dilatih untuk fokus demi masuk ke perguruan tinggi kelas dunia.
Dari 40 Sekolah Unggulan Garuda yang direncanakan, tak semuanya sekolah baru. Sebanyak 20 di antaranya merupakan sekolah yang sudah ada, namun dinilai memiliki kualitas sangat tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News