"Terkait diberitakan (siswa) meninggalkan sekolah memang betul adanya. Tapi perlu kita pahami bahwa ini (penyebabnya) bukan dalam konteks sekolah rakyat," kata Kepala Sekolah Rakyat Temanggung, Agus Adibil Muktar, di lokasi, Rabu, 23 Juli 2025.
Agus menuturkan kelima siswa diketahui kabur saat absen sebelum salat subuh. Sebanyak lima siswa yang semuanya laki-laki tidak berada di sekolah.
Dia menegaskan tidak ada kekerasan di Sekolah Rakyat yang membuat kelima siswa itu kabur. Pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menggali alasan kelimanya meninggalkan asrama.
Agus mengatakan pihak sekolah telah mendatangi rumah siswa dan bertemu orang tua. Pihaknya juga akan melibatkan psikolog untuk menggali alasan kelimanya kabur.
Baca juga: Gibran Ingin Buat Siswa 'Kerasan' Belajar di Sekolah Rakyat, Tak Rindu Rumah |
"Kita juga menghadirkan psikolog, kita gali apa sih yang membuat anak ini tidak betah," beber dia.
Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan menyediakan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 DTSEN. Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.
Sistem pembelajaran yang digunakan di Sekolah Rakyat mengadopsi fitur Learning Management Sistem dan mengintegrasikannya dengan modul pembelajaran digital. Sehingga bisa menjangkau anak-anak di wilayah terpencil, dan area-area lain yang selama ini luput dari akses pendidikan berkualitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News