Ilustrasi sekolah rakyat.  Foto Amiri Yandi/KPM Kemkomdigi
Ilustrasi sekolah rakyat. Foto Amiri Yandi/KPM Kemkomdigi

Selamat! 1.500 Guru PPG Lolos Seleksi Mengajar di Sekolah Rakyat

Ilham Pratama Putra • 22 Juli 2025 14:27
Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turut menyalurkan guru ke Sekolah Rakyat. Perekrutan guru untuk mengajar di Sekolah Rakyat dilakukan melalui proses seleksi.
 
"Sudah hampir 1.500 lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) itu lolos sebagai guru di Sekolah Rakyat," kata Direktur Pendidikan Profesi Guru, Ferry Maulana Putra, dalam siaran di akun Instagram @nunuksuryani dikutip Selasa, 22 Juli 2025.
 
Guru yang sudah lolos seleksi telah mengisi Daftar Riwayat Hidup (DRH). Saat ini, proses perekrutan guru untuk Sekolah Rakyat masih berlangsung.

"Kami dengan Kementerian Sosial terus berkoordinasi untuk Sekolah Rakyat," beber dia. 
 
Ferry menjelaskan akan ada perekrutan tahap selanjutnya untuk mengisi kebutuhan guru di Sekolah Rakyat. Guru yang akan mendaftar dan sudah lolos seleksi diharapkan siap ditempatkan di berbagai daerah.
 
Baca juga: Resmi Dibuka, Cari Tahu Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Reguler Yuk! 

"Karena sekolah ini tersebar, mereka harus siap untuk ditempatkan, Tetap berteguh hati meski jauh dari domisilinya," ujar Ferry.
 
Sekolah Rakyat di 63 titik di seluruh Indonesia secara serentak menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 pada Senin, 14 Juli 2025.  Acara pembukaan dipusatkan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, yang berlokasi di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
 
Dari 63 titik tersebut, terdiri atas 256 rombel (rombongan belajar), di mana 3 rombel di antaranya untuk tingkat SD, 112 rombel untuk tingkat SMP, dan jenjang SMA sebanyak 141 rombel. Rincian siswanya, yakni sebanyak 6.130 orang. Sebanyak 75 siswa tingkat SD, 2.800 siswa tingkat SMP, dan 3.225 untuk jenjang SMA.
 
Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan menyediakan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 DTSEN. Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan