Sumbawa: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau orang tua mengantar anak-anaknya ke sekolah pada hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah 2025. Mu’ti menyebut ini sebagai dukungan untuk anak.
“Itu adalah bentuk dukungan orang tua atau wali murid kepada anak-anak yang belajar supaya mereka memiliki semangat,” kata Mu’ti usai meninjau MPLS Ramah 2025 di SMP Negeri 1 Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, 14 Juli 2025.
Mu’ti mengatakan kehadiran orang tua sebagai bentuk dukungan untuk anak. Itu agar mereka mempunyai semangat saat menuntut ilmu.
Di SD Negeri 16 Sumbawa Besar misalnya, orang tua baik ayah atau ibu terlihat mengantar anak mereka yang masuk ke jenjang SD. Dengan dibonceng motor, mereka mengawali hari pertama sekolah dengan dukungan orang tua.
Baca juga: Tak Sabar Hari Pertama Sekolah, Siswa SD di Sumbawa Bangun Subuh? |
“Karena sebagai orang tua mau lihat momen anak masuk sekolah pertama kali,” kata Ismawati yang mengantar anak pertamanya Rayhan masuk sekolah.
Musmulyadi juga mengantar anaknya Indira yang masuk sekolah hari pertama. Indira diantar ayahnya karena sang ibu sedang ada keperluan lain.
“Hari ini lagi enggak kerja juga, jadi bisa antar,” kata dia yang menunggui anaknya ikut MPLS.
Sebagai bentuk dukungan kebijakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menerbitkan Surat Edaran tentang Pelaksanaan MPLS Ramah Tahun 2025. Surat edaran dilengkapi dengan Rujukan Kegiatan MPLS Ramah sebagai panduan bagi satuan pendidikan untuk menyelenggarakan kegiatan yang inklusif, aman, dan bermakna.
Kemendikdasmen mengajak seluruh pemangku kepentingan, pemerintah daerah, sekolah, guru, orang tua, masyarakat, dan media bersama-sama menjalankan dan mengawal pelaksanaan MPLS Ramah secara kolaboratif dan bertanggung jawab. Hal ini untuk mewujudkan pendidikan yang aman, nyaman, dan menggembirakan bagi anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di