Di balik arsitektur yang kokoh, tersimpan koleksi lukisan naturalisme memukau yang kaya akan budaya dan keindahan alam indonesia. Gaya naturalisme dalam seni lukis dikenal karena kemampuannya menghadirkan objek seolah nyata, sesuai dengan kondisi aslinya. Dari laut, ngarai, dataran tinggi, hingga pantai, semua terekam dengan goresan kuas para maestro seni, baik seniman lokal maupun asing.
Mau tahu karya lukisan naturalisme apa saja yang ada di dalam Istana Kepresidenan Jakarta? Simak informasi selengkapnya dikutip dari akun Instagram @kemensetneg.ri:
Istana Kepresidenan Jakarta memiliki beragam karya seni rupa yang tersimpan di dalamnya. Salah satunya adalah koleksi lukisan bergaya naturalisme, yang menggambarkan alam Indonesia dengan detail tajam yang sesuai dengan kondisi aslinya. Daftar karya lukisannya adalah:
Daftar lukisan naturalisme di IStana Kepresidenan Jakarta
1. Lukisan Pantai Flores - Basoeki Abdullah (1915-1993)
Lukisan karya Basoeki Abdullah berjudul “Pantai Flores,” menyimpan kisah istimewa. Pada awalnya, lukisan ini dibuat oleh Sukarno dengan cat air pada tahun 1933 saat diasingkan ke Pulau Ende.Sukarno melihat laut sebagai simbol kebebasan, sesuatu yang diyakininya sebagai hakikat kemerdekaan. Lukisan ini hadir bukan hanya sebagai karya seni, tetapi juga sebagai sebuah pernyataan harapan terhadap kemerdekaan.
Setelahnya, tepat pada tahun 1942, Sukarno bertemu Basoeki Abdullah yang menjadi awal ketertarikan Sukarno akan keterampilan melukis Basoeki. Pada akhirnya, Sukarno menugaskan Basoeki melukis ulang Pantai Flores dengan cat minyak, yang kita kenal sampai saat ini.
2. Lukisan Ngarai Sianok - Henk Ngantung (1921-1991)

DOK IG @kemensetneg.ri
Baca juga: Intip, 4 Koleksi Patung di Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali |
Ngarai Sianok di Sumatra Barat terkenal dengan pemandangannya yang memikat banyak seniman untuk melukisnya. Salah satunya adalah Henk Ngantung yang berhasil melukis Ngarai Sianok dengan detail di sekitarnya. Rumah dan kerbau, tak tertinggalkan untuk diabadikan di dalam lukisannya, sehingga membuat lukisan ini juga memiliki unsur realisme.
Meski tak diketahui kapan tepatnya dibuat, lukisan ini diperkirakan dibuat saat Henk aktif di Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) pada 1950-an. Henk sendiri dikenal dekat dengan Presiden Sukarno, yang sejak lama mengapresiasi karyanya, termasuk lukisan “Memanah” yang dibeli pada tahun 1944.
3. Lukisan Dataran Tinggi di Bandung - Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

DOK IG @kemensetneg.ri
Setelah wafatnya Raden Saleh pada tahun 1880, dunia seni lukis Indonesia sempat mengalami kemunduran. Kehadiran Abdullah Suriosubroto kemudian menjadi angin segar kebangkitan seni rupa tanah air.
Salah satu karyanya, “Dataran Tinggi di Bandung,” menggambarkan gunung, sawah, sungai, dan hutan dalam balutan gaya mooi-indie atau Hindia Molek. Lukisan ini bukan hanya memamerkan keindahan panorama Bandung, tetapi juga menjadi bukti seni lukis kembali hidup dan dicintai masyarakat Hindia Belanda pada masanya.
Karya dari Abdullah Suriosubroto seringkali digemari oleh masyarakat Hindia Belanda. Ia juga merupakan salah satu pelukis pemandangan yang populer pada masanya.
4. Lukisan Pantai Madura - Carel Lodewijk Dake Jr. (1886-1946)

DOK IG @kemensetneg.ri
Tak hanya seniman lokal, karya dari pelukis asing juga menghiasi Istana Kepresidenan Jakarta. Salah satunya adalah “Pantai Madura” karya Carel Lodewijk Dake Jr. Lukisannya menggambarkan suasana pantai dengan sangat detail, mulai dari cahaya matahari hingga garis pantai yang gersang.
Dengan gaya realisnya, Dake berhasil menghadirkan nuansa melankolis yang menyentuh. Selain itu, ia juga dikenal luas melalui lukisan lanskap, pemandangan, dan candi-candi di Nusantara hingga Asia Tenggara.
Keberadaan berbagai lukisan naturalisme di Istana Kepresidenan Jakarta menunjukkan istana bukan hanya wajah negara, tetapi juga ruang apresiasi seni dan budaya. Di balik dinding kokoh dan sejarah panjangnya, tersimpan karya-karya yang menuturkan kisah bangsa, alam, dan identitas Indonesia. (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News