"Ini kan makan bergizi kan gitu ya, berarti kan unsur gizinya itu harus benar-benar dipenuhi," kata Yeka dikutip dari laman Antara, Rabu, 1 Oktober 2025.
Dia meminta Badan Gizi Nasional (BGN) tak lagi memperbolehkan sekolah menyediakan junk food, seperti sosis, burger, maupun chicken nugget, sebagai menu MBG. Yeka mengatakan bila diperlukan penyediaan berbagai menu seperti sosis, burger, dan chicken nugget untuk variasi bisa diatasi dengan pengolahan mandiri menggunakan bahan-bahan yang tinggi gizi.
"Kecuali kalau nugget-nya itu bikin sendiri, bukan merupakan ultra-processed food," kata dia.
Baca juga: Ini Profil Dokter Tan, Ahli Gizi Lulusan Filsafat yang Kritik Pedas Menu MBG |
Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menanggapi kritik dari salah satu ahli gizi yang menilai menu MBG bukan berasal dari makanan lokal, contohnya pada penyajian spageti dan burger. Dia mengatakan menu-menu itu merupakan permintaan dari siswa dan menjadi salah satu cara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengatasi siswa yang bosan dengan nasi sebagai sumber karbohidrat.
"Mohon maaf ada yang mengkritik, 'Masa ada spageti? Masa ada burger diberikan, apa gizinya? Jadi itu, mohon maaf, itu tidak selalu. Jadi anak-anak SPPG ini punya kreativitas, kreativitas gini ayo, biar enggak bosan makan nasi," kata Nanik dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Kantor BGN, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.
Nanik menjelaskan siswa diperbolehkan mengajukan permintaan menu MBG yang akan mereka konsumsi. Namun, menu permintaan itu hanya boleh sekali dalam seminggu.
Dia menyebut menu spageti dan burger menjadi bentuk kreativitas salah satu SPPG di daerah agar siswa tidak bosan makan nasi. Ia menekankan makanan yang khusus diminta siswa itu bukan menu harian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id