Menteri Agama Nasaruddin Umar. DOK Kemenag
Menteri Agama Nasaruddin Umar. DOK Kemenag

Kemenag Upayakan Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren

Ilham Pratama Putra • 15 November 2024 11:46
Jakarta: Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan pihaknya tengah mengupayakan pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren. Direktorat ini dinilai penting untuk mengayomi pondok pesantren di Indonesia.
 
“Kementerian Agama segera membentuk suatu Direktorat Jenderal khusus yang akan mengurus sekaligus untuk mengayomi pondok pesantren," beber Nasaruddin di hadapan ribuan peserta Harlah ke-42 Pondok Pesantren Islam lslam Miftachussunnah ll, lstighosah Kebangsaan, dan Peringatan Hari Pahlawan di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat, 15 November 2024.
 
Nasaruddin menuturkan pesantren adalah lembaga yang murni lahir dari rahim Nusantara. Fakta menunjukkan perintis dunia kependidikan yang sistematis dalam sejarah bangsa Indonesia adalah pondok pesantren.

Hal ini terjadi bahkan sebelum Belanda datang ke Indonesia. Mengutip Nurcholish Madjid, ia mengatakan, seandainya Indonesia tidak dijajah Belanda, perguruan tinggi yang berkembang saat ini adalah Universitas Termas, Universitas Lirboyo, Universitas Tebu Ireng, dan universitas dari pesantren-pesantren lainnya.
 
Baca juga: UU Pesantren Diyakini Angkat Standar Mutu Pendidikan Pesantren

"Bukan UI, ITB, IPB, atau kampus-kampus lainnya. Maka sudah saatnya sekarang ini pondok pesantren merebut masa jayanya seperti yang pernah terjadi di masa lampau. Sudah waktunya pondok pesantren ini menjadi tuan rumah di dalam rumahnya sendiri, di negeri ini," tutur Menag.
 
Nasaruddin mengatakan terbitnya undang-undang tentang pesantren adalah bentuk dari kehadiran Kementerian Agama memberikan eksistensi dan legitimasi terhadap pondok pesantren. "Tugas kami selanjutnya adalah bagaimana melanjutkan keberadaan pondok pesantren,” ujar dia.
 
Dia menekankan penanaman karakter di pesantren sangat efektif. Sistem pemondokan (boarding) di pesantren memungkinkan santri mendapat pengawasan selama 24 jam.
 
"Dan ini adalah di antara keunggulan pesantren. Sebab waktu yang sering rawan menimbulkan masalah adalah setelah pulang dari sekolah. Sebab itu, sistem pemondokan yang diterapkan di pesantren diadopsi oleh sekolah-sekolah di Inggris dan Australia," beber dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan