“Kita hidup di era yang menuntut adaptabilitas tinggi. Kunci adaptasi ini, yaitu akselerasi, inovasi, dan kreativitas di lingkungan kampus. Kita harap gubes ini menjadi produser iptek, meningkatkan riset, dan publikasi ilmiah yang terekognisi internasional," ucap Nurhasan dikutip dari laman unesa.ac.id, Rabu, 26 Juli 2023.
Nurhasan mengatakan guru besar harus menjadi lokomotif yang terus mendorong peningkatan kualitas riset di perguruan tinggi. Dia menyebut riset menjadi fondasi penting dalam berbagai transformasi dan inovasi.
Adapun keenam guru besar baru itu dikukuhkan di Auditorium Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Selasa, 25 Juli 2023. Keenam guru besa baru itu, yakni:
- Prof. Dr. Najlatun Naqiyah, M.Pd., dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Konseling
- Prof. Dr. Nasution, M.Hum., M.Ed., Ph.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Pendidikan IPS
- Prof. Dr. Ketut Prasetyo, M.S., dikukuhkan sebagai guru besar Ilmu Pendidikan Lingkungan.
- Prof. Drs. Suroto, M.A., Ph.D., Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Jasmani
- Prof. Dr. Agus Hariyanto, M.Kes., Guru Besar Ilmu Kepelatihan Olahraga
- Prof. Dr. Budi Purwoko, S.Pd., M.Pd., Guru Besar Ilmu Manajemen dan Organisasi BK.
Pihaknya bakal berkolaborasi dengan mereka memperkuat kultur akademik dan riset. Salah satu kampus yang membuka prodi di Surabaya, seperti Western University sudah membahas kerja sama dengan Unesa.
"Kami siapkan SDM dari berbagai sisi agar tercipta sinergi yang produktif dan berkelanjutan. Kekuatan apa yang bisa dikolaborasikan dengan mereka itu yang kami petakan. Dengan gubes ini tentu ini bisa menjadi penguatan buat Unesa ke arah kolaborasi internasional," ucap dia.
Hasan menargetkan Unesa bisa menghasilkan sekitar 10 sampai 15 guru besar tiap tahun. Pihaknya sudah memiliki program percepatan guru besar yang gencar dilakukan beberapa tahun belakangan ini untuk mendukung target ini.
"Kami ada program pendanaan khusus untuk mendorong doktor agar bisa meningkatkan kualitas dan kuantitasnya (kredit), didorong untuk mengajukan guru besar serta memberikan pendampingan khusus agar sesuai persyaratan teknis maupun akademik dan cepat meraih jabatan guru besar," beber dia.
Orasi ilmiah
Adapun, dalam pidatonya, Prof Agus Hariyanto menyampaikan tentang Prestasi Olahraga dan Pengembangan Generasi Muda yang Sehat dan Bugar dalam Bingkai Metode Long Term Athlete Development (LTAD). Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni periode 2018-2022 ini mengatakan ada beberapa tantangan pengembangan prestasi olahraga di Indonesia.Seperti orang tua menginginkan anaknya segera menjadi juara, ini ditambah dengan faktor pelatih juga yang terlalu menginginkan atletnya menjuarai kompetisi secepat mungkin. Sehingga, pengembangan prestasi atlet terkesan dipaksakan dan tidak sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Karena itu, diperlukan perencanaan latihan yang tepat, terutama bagi seorang pelatih saat menyusun program latihan. Hal itu agar sesuai dengan karakteristik atlet, sarana prasarana, waktu, dan juga organisasi yang menaunginya.
"Pendekatan LTAD ini menjawab kebutuhan gerak dasar, kemampuan motorik dan juga penggunaan model latihan fisik sesuai umur hingga ketika atlet pensiun. Pendekatan ini punya beberapa tahapan di antaranya, literasi gerak yang berkonsentrasi pada skill gerak dasar dan skill menyeluruh," beber dia.
Baca juga: Teliti Kinerja Tendik Vokasi, Suprapto Raih Gelar Doktor di Unesa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News