Program ini dipercaya mampu mencegah perilaku bullying atau perundungan di sekolah. Sebab, setiap peserta didik dan lingkungannya saling menjaga kenyamanan dan rasa aman di sekolah.
"Karena persoalan perundungan dan berbagai kekerasan, khususnya yang terjadi di lingkungan sekolah haruslah menjadi tanggung jawab bersama sehingga gerakan Rukun Sama Teman juga melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait," ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Jakarta, Rabu, 10 Desember 2025.
Dia juga berharap kegiatan belajar mengajar menjadi lebih produktif dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Termasuk menciptakan efektivitas dalam pembelajaran bagi para murid.
“Kami berusaha untuk melahirkan generasi yang kuat, yang cerdas, dan berkarakter,” kata Mu'ti.
Mu'ti menuturkan memperkuat lingkungan sekolah yang aman ini tak hanya dikhususkan bagi murid. Tapi juga demi kenyamanan para guru dan tenaga kependidikan.
Dia menyebut program tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto pada beberapa waktu lalu saat peluncuran program digitalisasi pembelajaran. Presiden berpesan untuk menciptakan ruang aman di sekolah.
“Program ini kami laksanakan sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Bapak Presiden pada saat peluncuran program digitalisasi pembelajaran dan juga bagian dari tindak lanjut beberapa kebijakan kementerian untuk menciptakan budaya sekolah yang aman dan nyaman,” kata Mu'ti.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan ketegasan guru dibutuhkan agar anak tidak nakal di sekolah. Hal itu turut ia rasakan ketika dirinya bersekolah.
"Kalau guru-guru saya dulu enggak tegas, engak keras sama saya, saya enggak bisa berdiri disini," kata Prabowo dalam Puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat, 28 November 2025.
Ketegasan guru harus dimaknai positif oleh orang tua. Prabowo mengingatkan orang tua tak membela kelakuan nakal anak mereka.
"Orang tua, di mana-mana kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal," ujar dia.
Ia menegaskan sudah selayaknya guru tegas pada anak nakal. Kalau tidak, menurut Prabowo, anak tersebut tidak akan tumbuh dengan baik.
"Kalau anakmu nakal terus dibiarkan, dia enggak bisa jadi orang baik," sebut dia.
Di hadapan ribuan guru pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 itu, Prabowo mengungkap pada masa sekolah dulu ia adalah anak nakal. Namun, kini ia menjadi Presiden.
"Saya boleh kasih satu pengakuan. Aku kasih pengakuan ya aku termasuk yang nakal dulu untung udah jadi presiden," kata Prabowo.
Namun, yang membuatnya bisa menjadi Presiden adalah peran guru. Termasuk, ketegasan para gurunya ketika mendidiknya dulu sebagai anak nakal.
"Kalau guru-guru saya dulu enggak tegas, enggak keras sama saya, saya enggak bisa berdiri di sini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News