"Sebanyak 30 pelajar ini sebelum dikukuhkan sebagai agen anti perundungan diberikan pembekalan lewat bimbingan teknis anti perundungan selama lima pekan," kata Kepala SMPN 30 Padang Revianti di Padang, mengutip Antara, Jumat, 10 September 2021.
Menurut dia, ide membentuk agen anti perundungan di kalangan siswa merupakan salah satu program yang dilaksanakan setelah SMPN 30 Padang ditetapkan sebagai salah satu Sekolah Penggerak oleh Kemendikbudristek.
"Kami ingin lingkungan sekolah bebas dari perundungan baik di kalangan siswa, hingga dari guru ke pelajar," kata dia.
Baca: Euforia Saipul Jamil Tuai Kritik, Begini Pendapat Guru Besar Unair
Ia menyatakan, perundungan terkadang kerap tidak disadari dengan alasan bercanda. Termasuk ketika guru mengatakan kepada pelajar 'kenapa bodoh sekali'. Jika itu dilakukan di depan umum, kata dia, sudah masuk kategori perundungan.
"Oleh sebab itu kami ingin mengubah pola pikir bahwa tidak boleh melakukan perundungan di sekolah dengan alasan apapun," ungkapnya.
Ia menyampaikan setiap manusia pasti ada kekurangan dan hal itu tidak boleh jadi bahan olok-olok. "Di sekolah kami saat ini juga ada tiga anak berkebutuhan khusus mulai dari tunarungu, terlambat belajar dan autis yang tentunya butuh dukungan bersama dan tidak boleh dirundung," katanya.
Guna pembekalan soal perundungan, pihaknya mendatangkan pembicara yaitu Manajer Program Yayasan Ruang Anak Dunia Padang Wanda Leksmana yang selama ini fokus bergerak di bidang advokasi anak.
Baca: Pakar Unair Bagikan 2 Cara Memulihkan Trauma Korban Pelecehan Seksual
Sementara Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 30 Padang Dian Putra menyampaikan usai pelaksanaan bimbingan teknis, para pelajar akan menjadi agen anti perundungan yang fokus melakukan sosialisasi. Selain mencegah melakukan perundungan bagi diri sendiri, mereka juga perpanjangan tangan guru untuk mencegah terjadinya perundungan di kalangan siswa.
"Karena saat ini masih berada di tengah pandemi dan belajar lebih banyak daring maka kampanye akan dilakukan lebih banyak di media sosial," ujarnya.
Sementara, Manajer Program Yayasan Ruang Anak Dunia Wanda Leskmana menyampaikan pembentukan agen antiperundungan di SMPN 30 Padang merupakan yang pertama di kota ini. "Ini langkah positif yang harus diapresiasi dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak dan kota ramah anak," ujar Wanda.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id