Pembukaan prodi ini berdasarkan keputusan dalam Sidang Majelis Tinggi Al-Azhar Nomor 343 pada 21 Juli 2025. Kepala Badan Bahasa Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, mengatakan keputusan ini sebagai peluang emas untuk mengokohkan diplomasi lunak.
“Pendirian program studi bahasa Indonesia ini tidak hanya menguntungkan dunia akademik, tetapi juga memperkuat posisi strategis Indonesia di dunia internasional, terutama dalam upaya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional,” ucap Hafidz dalam siaran pers, Selasa, 2 September 2025.
Ke depan, bahasa Indonesia diharapkan mampu sejajar dengan bahasa-bahasa dunia lainnya di Universitas Al-Azhar. Alumni prodi ini diharapkan dapat berperan sebagai Indonesianis yang menjadi jembatan budaya dan bahasa. Mereka juga berpotensi berkontribusi dalam pusat kajian Islam internasional di Asia Tenggara.
Pengajaran bahasa Indonesia di Al-Azhar telah dimulai sejak 2016 melalui kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, Mesir dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Semula, program hanya berupa kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang diikuti dosen, mahasiswa, dan staf universitas tersebut.
Namun antusiasme terus meningkat, hingga pada 2019 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa pilihan kedua di Fakultas Bahasa dan Terjemah, Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Status tersebut kemudian menjadi landasan penting dalam pengembangan menuju program studi penuh yang kini telah resmi disahkan.
Baca juga: 10 Bahasa Paling Banyak Digunakan di Dunia, Indonesia Nomor Berapa? |
Proses pendirian prodi juga melibatkan konsorsium perguruan tinggi Indonesia, yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Konsorsium ini mendukung penyusunan kurikulum, penyediaan dosen, hingga pertukaran akademik.
Selain itu, KBRI Kairo bersama Badan Bahasa Kemendikdasmen aktif melakukan koordinasi intensif dengan Al-Azhar sepanjang 2023–2025, termasuk pertemuan dengan Rektor Universitas Al-Azhar dan Grand Syekh Al-Azhar. Sebagai bentuk komitmen, Indonesia dapat mengirim empat dosen secara berkelanjutan untuk mendukung operasional prodi.
Minat mahasiswa terhadap bahasa Indonesia juga terus meningkat. Pada tahun akademik 2024/2025, tercatat 51 mahasiswa memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, terdiri dari 28 mahasiswa tingkat II dan 10 mahasiswa tingkat I.
Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dibukanya program studi resmi. Sehingga, bahasa Indonesia kini sejajar dengan bahasa internasional lain yang diajarkan di Al-Azhar, seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Arab.
Pemerintah Indonesia menilai pendirian prodi ini sebagai langkah strategis dalam penguatan diplomasi budaya. Selain mempererat hubungan bilateral Indonesia–Mesir, dari sisi aspek akademik, pendirian prodi ini juga memiliki nilai strategis dalam memperkuat pemahaman Islam moderat. Al-Azhar.
Ke depannya dengan dukungan yang berkelanjutan dari perguruan tinggi di Indonesia, program ini diharapkan menjadi simbol persahabatan sekaligus kerja sama resiprokal antara Indonesia dan Mesir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id