Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, Fadlilatul Taufany, menyebut program tersebut mendanai sebanyak 245 judul proposal penelitian dan sembilan judul proposal pengabdian masyarakat dari ITS. Sehingga, total ada 254 proposal dari ITS. “Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya total 234 proposal yang mendapatkan pendanaan,” kata Taufany dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 2 Juni 2025.
Dia menuturkan untuk mencapai hasil ini, DRPM ITS menerapkan beberapa langkah strategis, seperti pengembangan kapasitas dosen dalam penelitian, termasuk pendampingan penyusunan proposal dan pengajuan proposal pada layanan Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BIMA). Selain itu, ITS juga akan memberikan penghargaan berupa insentif publikasi kepada dosen yang berhasil menyelesaikan luaran publikasi internasionalnya.
Dosen Departemen Teknik Kimia ITS tersebut menyatakan total 254 proposal yang didanai tersebut mendapatkan dana dari Kemdiktisaintek mencapai Rp21,17 miliar. Jumlah pendanaan yang didapatkan tersebut meningkat dari tahun lalu yang mencapai Rp19,69 miliar untuk 234 judul.
“Peningkatan tersebut membuktikan komitmen ITS dalam membangun budaya riset yang berdampak nyata bagi masyarakat luas," ujar dia.
Baca juga: Top! Dosen ITS Satu-Satunya dari Indonesia Tembus Pendanaan Riset Bergengsi dari Inggris |
Skema pendanaan yang diperoleh mencakup berbagai jenis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Khususnya, pendanaan untuk pengabdian kepada masyarakat juga meliputi pemberdayaan masyarakat berbasis kemitraan serta partisipasi mahasiswa.
“Topik-topik riset yang didanai meliputi bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pertahanan dan keamanan, material maju, kemaritiman, transportasi, produk rekayasa keteknikan, serta lain sebagainya,” beber Taufany.
Ia menegaskan pendanaan yang didapatkan tersebut lebih dari sekadar soal angka. Maka dari itu, dana tersebut akan dialokasikan secara optimal dan sebaik-baiknya untuk kolaborasi lintas disiplin, keterlibatan aktif mahasiswa, serta perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual.
“Tidak hanya itu, dana tersebut juga menjadi tonggak penting dalam memperluas kontribusi riset ITS,” tutur dia.
Taufany mengatakan bantuan pendanaan dari Kemdiktisaintek ini akan menjadi penggerak bagi ITS menghasilkan karya-karya yang tidak hanya unggul secara akademis, namun juga berdampak positif bagi masyarakat. Komitmen ITS dalam pemanfaatan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini juga erat kaitannya dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas.
Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2025 ini merupakan program pendanaan kompetitif yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dalam program tersebut, terbagi menjadi dua skema yaitu penelitian dan pengabdian yang diharapkan dapat membangun ekosistem riset yang lebih baik dan menghadirkan solusi inovatif untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News