Dirjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Fauzan Adziman. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Dirjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Fauzan Adziman. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Anggaran Riset Bakal Dipangkas, Kemendiktisaintek Akali Lewat Program MBG

Ilham Pratama Putra • 11 Februari 2025 15:12
Jakarta: Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Fauzan Adziman, mengaku akan ada efisiensi terhadap dana riset di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Sehingga, anggaran riset akan dipangkas.
 
Namun, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi agar pengembangan riset terus berjalan. Pihaknya bakal menghubungkan riset ke program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto saat ini, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
 
Fauzan mengungkapkan kemungkinan riset bisa diarahkan untuk membantu program MBG. Sehingga, dana MBG digunakan untuk riset MBG.

"Jadi, meskipun dana riset diperkecil, tetapi kami bisa menggunakan dana untuk riset di bidang MBG. Jadi, ini juga koordinasi yang kami lakukan," kata Fauzan di kantor Kemendiktisaintek, Selasa, 11 Februari 2025.  
 
Fauzan mengungkapkan dalam proses efisiensi anggaran, kementerian tengah mendiskusikan komponen-komponen yang diperkirakan bisa diefisienkan. Fauzan menuturkan diskusi saat ini adalah efisiensi tidak memberikan dampak panjang terhadap riset.
 
 

Terkait anggaran riset PTN, saat ini dana berasal dari Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Ia mengungkapkan anggaran riset dalam BOPTN sudah sangat kecil.
 
"Jadi kalau dana kementerian kita Rp57 triliun, dana riset kita ini sekitar Rp1,2 triliun. Sehingga masih sangat kecil," jelas dia.
 
Fauzan menuturkan anggaran riset sebenarnya hanya sekitar 2 persen dari anggaran yang dimiliki Kemendiktisaintek. Ia menyebut anggaran yang ada tak bisa membiayai seluruh proposal riset.
 
Ia mencontohkan pada tahun 2024, pihaknya hanya mampu membiayai 7 persen dari proposal riset yang masuk.
"Hanya 7 persen dari dana sekitar Rp1,2 triliun. Bayangkan kalau kita potong lagi lebih kecil lagi. Jadi, hanya 7 persen dari jumlah proposal yang bisa kami danai," beber Fauzan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan