Permainan tradisional balap karung (dok. tapteng.go.id)
Permainan tradisional balap karung (dok. tapteng.go.id)

10 Permainan Tradisional Lengkap dengan Cara Mainnya

Muhammad Syahrul Ramadhan • 10 Maret 2022 21:40
Jakarta: Indonesia memiliki banyak permainan tradisional. Beberapa permainan yang populer dimainkan ada lompat tali, petak umpet, dan congklak.
 
Dikutip dari buku Olahraga dan Permainan Tradisional oleh Ari Wibowo Kurniawan, permainan tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam macam fungsi atau pesan di baliknya. Dijelaskan juga bahwa permainan tradisional dapat dimainkan oleh semua usia.
 
“Pada prinsipnya permainan dapat dilakukan oleh siapapun peminatnya, baik anak maupun dewasa. Dengan demikian bentuk atau wujudnya tetap menyenangkan dan menggembirakan karena tujuannya sebagai media permainan,” jelas Ari dalam bukunya seperti dikutip Medcom.id, Kamis, 9 Maret 2022.

10 permainan tradisional dan cara mainnya

1. Engklek

Engklek atau demprak merupakan permainan tradisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar diatas tanah. Cara mainnya  dengan membuat gambar kotak-kotak (petak) kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya.

Petak dibentuk persegi yang dibagi menjadi beberapa bagian. Permainan ini bisa dimainkan secara individu maupun tim dengan minimal pemain dua orang. Untuk bermain dibutuhkan gaco (biasanya batu) untuk dilempar ke kotak.
 
Peraturan engklek pun juga sederhana, pemain menggunakan kaki untuk menapak pada setiap petak untuk mengambil gaco yang dilempar ke kotak. Terkadang, pemain diharuskan menggunakan satu kaki ketika menginjak petak dan menggunakan dua kaki ketika menginjak petak-petak tertentu.
 
Pemain akan didiskualifikasi apabila kakinya menyentuh garis, baik sengaja maupun tidak sengaja.

2. Permainan Congklak

Congklak adalah salah satu permainan tertua di dunia, yang juga merupakan permainan tradisional asli Indonesia yang telah dimainkan oleh nenek moyang kita pada jaman dahulu kala. Congklak dimainkan pada papan dengan lekukan melingkar di kedua sisi dan lekukan di rumah masing-masing ujung papan.
 
Permainan ini dimainkan dengan 98 tanda-tanda kecil seperti kerang atau manik-manik, yang dibagi secara merata antara semua lekukan. Permainan ini dimainkan tidak secara tim.
 
Congklak
(Permainan congklak foto: prokopim.bengkaliskab.go.id)
 
Sebelum permainan dimulai, ditentukan siapa yang jalan duluan dengan suit. Pemain yang menang akan mengambil semua biji pada satu lubang dan mengisi lubang papan satu persatu dari kiri ke kanan sampai biji habis dan ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji. Permainan berhenti atau selesai jika terdapat ada tiga buah ubang di daerah salahs atu pemain yang kosong, biji tidak tersisa di lubang daerah permainan sendiri maupun lawan.
 
Pemenang dari permainan ini adalah yang memiliki biji yang lebih banyak.

3. Bola bekel

Bekel atau beklen merupakan permainan adu ketangkasan antara 2 atau 4 orang . Tempat untuk bermain dapat dilakukan di ruang yang terbuka ataupun tertutup. Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah bola bekel berdiameter 3 cm dan kulit kerang atau kewuk yang berjumlah 10 buah.
 
Bekel dimainkan dengan cara memantulkan bola bekel dan mengambil kewuk satu per satu. Ada tiga level dalam permainan bola bekel. Masing-masing level memiliki kesulitan sendiri.
Pemain yang berhasil menyelesaikan semua level menjadi pemenangnya.
 

4. Balap karung

Bagi yang sering mengikuti lomba 17 Agustus pasti tidak asing dengan balap karung. Sebab, permainan tradisional ini menjadi perlombaan yang selalu ada.
 
Balap karung
(Balap karung foto: tapteng.go.id)
 
Balap karung adalah salah satu lomba permainan adu cepat dengan menggunakan karung. Permainan balap karung tidak membutuhkan tempat (lapangan) yang luas.
 
Aturan dalam permainan ini tergolong mudah, yaitu seseorang harus melompat memakai karung dari garis start menuju ujung lintasan dan kembali lagi garis start semula.

5. Petak umpet

Permainan petak umpet ini dimainkan oleh lebih dari 3 orang, diawali dengan hompimpa untuk menentukan siapakah yang akan menjadi ‘kucing’ (pencari teman-temannya yang sedang bersembunyi). Si Kucing ini nantinya akan menutup mata sambil bersandar di hadapan tembok, pohon, atau dimana saja agar ia tidak dapat melihat temannya yang sedang bersembunyi.
 
Pemain yang menjadi kucing akan menghitung sampai sepuluh  untuk memberi kesempatan pemain lain agar bersembunyi. Setelah waktu habis, kucing mencari teman-temannya yang bersembunyi hingga semuanya ditemukan.
 
Si Kucing harus cepat dan sesegera mungkin mencari teman-temannya sebelum temannya tersebut berhasil menyentuh tempat penjagaannya tadi.

6. Benteng-bentengan

Selanjutnya ada bentengan. Permainan tradisional ini dimainkan secara tim. Biasanya satu tim berisi enam-tujuh pemain.
 
Untuk tempat permainan dibutuhkan lokasi yang lapang. Untuk bentengnya bisa tiang atau pohon. Benteng-bentengan hanya memerlukan dua benteng saja. Ini bertujuan agar benteng tersebut bisa dipegang oleh semua anggota dari berbagai arah. Dan posisi dari setiap benteng harus saling berhadapan dengan jarak minimal 10 meter.
 
Dalam permainan bentengan ini, pohon atau tiang tidak saja berfungsi sebagai markas. Ia juga berguna untuk memperbarui kekuatan pemain agar dapat menangkap lawan yang berada di luar bentengnya lebih lama. Jika pemain dapat menangkap lawan tersebut sebelum menyentuh pohon atau tiang bentengnya, maka lawan yang tertangkap itu dianggap mati.
 

7. Egrang

Permainan Egrang dimainkan menggunakan sepasang bambu. Cara bermain Egrang adalah menjaga keseimbangan berjalan menggunakan bambu.
 
Pemain yang jatuh akan didiskualifikasi. Permainan ini bisa dimainkan untuk semua usia.

8. Gobak sodor

Gobak sodor atau hadang merupakan permainan tradisional yang membutuhkan ketangkasan dan strategi. Permainan ini dimainkan secara beregu atau tim, yang berisi lima orang dan tiga cadangan.
 
Dalam permainan ini, setiap kelompok harus menjaga benteng mereka masing-masing. Setiap pemain juga harus cerdik dan cepat serta mampu bekerja sama. Jangan sampai tertangkap oleh lawan. Tim akan mendapatkan poin jika berhasil sampai di garis finis atau keluar dari kotak. Siapa yang mendapatkan poin terbanyak akan menjadi pemenangnya.
 
Gobak Sodor
(Gobak sodor atau hadang foto: asahankab.go.id)

9. Kelereng

Permainan kelereng tidak membutuhkan peralatan khusus yang digunakan untuk memainkannya. Pemain hanya memerlukan lapangan kosong yang digunakan sebagai arena kelereng dan kapur atau tongkat untuk membuat garis permainan. Dan selanjutnya permainan siap untuk dimainkan.
 
Untuk memainkan kelereng atau gundu, semua pemain perlu memberikan kontribusi sejumlah kelereng kecil ke tengah ring. Kelereng ini disusun dalam garis lingkaran atau ring. Kelereng di ring dianggap sasaran buat setiap penembak. Penembak pertama bisa memposisikan kelerengnya di mana saja di sekeliling luar lingkaran.

10. Lompat tali

Permainan tradisional selanjutnya ada lompat tali. Permainan ini memang identik dengan anak perempuan, tapi tidak sedikit juga anak laki-laki yang memainkannya.
 
Lompat tali dimainkan biasanya lebih dari dua orang. Karena harus ada yang bertugas untuk memegang tali. Tapi apabila tidak memungkinkan bisa menggunakan bantuan pohon atau tiang untuk mengikat tali.
 
Cara memainkan permainan tradisional ini dimulai dengan posisi tali paling rendah atau diukur dari atas dengkul. Kemudian, ketinggian ditambah untuk menambah tingkat kesulitan hingga sejengkal diatas kepala. Pelompat yang gagal harus bergantian memegang tali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(RUL)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan