Ilustrasi diabetes. DOK shutterstock
Ilustrasi diabetes. DOK shutterstock

Penyebab dan Cara Mengatasi Hipoglikemia Seperti yang Dialami Menkes Budi Sadikin

Renatha Swasty • 20 Februari 2025 20:06
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengaku mengalami hipoglikemia setelah berlari sejauh tujuh kilometer. Ia mengalami pusing, kehilangan keseimbangan, dan akhirnya terjatuh hingga mengalami luka di kelopak mata.
 
Kejadian ini menunjukkan hipoglikemia tidak hanya menyerang penderita diabetes, tetapi juga dapat terjadi pada siapa saja dengan kondisi tertentu. Yuk kenali hipoglikemia mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya.
 
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Endokrin-Metabolik-Diabetes Universitas Airlangga (Unair), Hermina Novida, menjelaskan hipoglikemia adalah kondisi kadar gula darah di bawah normal yang dapat terjadi bukan hanya pada penderita diabetes. Namun, juga akibat faktor medis dan non-medis lainnya.

“Hipoglikemia tidak hanya dialami oleh penderita diabetes. Namun, juga bisa terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan, kurangnya asupan kalori, atau gangguan pada metabolisme insulin,” jelas Hermina dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 20 Februari 2025.
 
Hermina mengungkapkan beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan hipoglikemia, seperti aktivitas fisik berlebihan yang meningkatkan sensitivitas insulin dan penggunaan kalori. Selain itu, puasa terlalu panjang serta berkurangnya cadangan glikogen pada pasien dengan berat badan rendah atau penyakit liver kronis dapat menjadi faktor pemicu.
 
Terdapat pula faktor lain, seperti tumor tertentu yang memengaruhi kerja insulin, pengaruh obat-obatan, serta kondisi infeksi akut atau kritis yang mengganggu asupan kalori.
 
"Selain itu, kadar insulin yang terlalu tinggi akibat insulinoma atau penyakit ginjal kronik juga bisa menjadi penyebab,” papar dia.
 

Faktor non-medis juga berperan dalam memicu hipoglikemia, seperti pola makan tidak teratur serta komposisi makanan tidak seimbang. Hermina mengungkapkan stres dan kurang istirahat juga dapat menyebabkan seseorang melewatkan makan dan mengalami penurunan nafsu makan sehingga asupan kalori terganggu.
 
“Ketika asupan kalori terganggu akibat pola makan yang tidak teratur. Tubuh tidak memiliki cadangan energi yang cukup, sehingga risiko hipoglikemia semakin meningkat,” kata Hermina.
 
Untuk mencegah Hipoglikemia, dia menekankan pentingnya pola makan teratur dengan komposisi seimbang. Selain itu, ia menyarankan untuk selalu memantau detak jantung saat beraktivitas fisik serta memantau kadar gula darah bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki riwayat hipoglikemia.
 
“Olahraga secara rutin sangat baik, tetapi hindari aktivitas terlalu berat. Pastikan tubuh dalam kondisi fit sebelum berolahraga. Selain itu, sebaiknya konsumsi camilan sebelum olahraga untuk mencegah turunnya kadar gula darah secara drastis,” ujar dia.
 
Hermina juga berpesan untuk perlu lebih memahami tanda-tanda awal hipoglikemia serta cara mengatasinya. “Peningkatan edukasi melalui media sosial mengenai gejala awal, pertolongan pertama, serta pencegahan hipoglikemia juga sangat kita perlukan agar masyarakat dapat lebih waspada,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan