Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Pemerintah Gelontorkan Rp4,8 Triliun ke-500 Ribu Mahasiswa Penerima KIP-K

Ilham Pratama Putra • 14 Maret 2025 12:44
Jakarta: Pemerintah sudah mulai melakukan transfer uang untuk penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) Tahun 2025. Dana yang sudah ditransfer hingga Maret 2025 mencapai Rp4,82 triliun.
 
"Jadi, alhamdulillah sudah Rp4,82 triliun dikirimkan ke rekening 544.384 mahasiswa," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.
 
Tahun ini, lebih dari satu juta mahasiswa menerima beasiswa KIP-K. "Tahun 2025 ini program beasiswa KIP-K akan diberikan kepada 1.040.192 mahasiswa," kata Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Togar Simatupang.

Jumlah penerima beasiswa itu disalurkan kepada mahasiswa baru maupun mahasiswa on going atau yang sedang menempuh pendidikan. Togar menegaskan keberadaan beasiswa ini untuk membantu masyarakat untuk mengakses pendidikan tinggi, terutama masyarakat yang mengalami keterbatasan ekonomi.
 
Baca juga: Kapan Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP? Cek Jadwal dan Cara Daftarnya 

Pemerintah juga menyalurkan beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik). Beasiswa ADik pada Tahun 2025 disalurkan kepada 9.141 mahasiswa.
 
"Beasiswa ADiK akan diberikan kepada 9.141 mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta," ujar dia. 
 
Beasiswa ADiK adalah program pemberian bantuan pembiayaan di pendidikan tinggi khusus untuk siswa dan siswi dari Papua, Papua Barat, 3T, serta anak-anak TKI. Tidak hanya itu, program ini juga ditujukan untuk siswa dan siswi penyandang disabilitas.
 
Dengan memperoleh beasiswa ADik, mahasiswa dibebaskan dari biaya kuliah. Selain itu, mahasiswa mendapatkan bantuan biaya hidup setiap bulannya serta bantuan biaya transportasi perjalanan dari daerah asal ke lokasi perguruan tinggi yang menerimanya.
 
"Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi dapat diakses oleh seluruh masyarakat kita, terutama mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi dan berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal," kata Togar. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan