Ilustrasi. DOK Medcom
Ilustrasi. DOK Medcom

Intip 7 Misi Antariksa Paling Dinanti pada 2025

Renatha Swasty • 31 Desember 2024 13:32
Jakarta: 2025 akan menjadi tahun penuh dengan misi antariksa yang menarik dan penuh tantangan. Dari perjalanan menuju bulan hingga eksperimen canggih di orbit Bumi, berbagai misi yang dijadwalkan untuk diluncurkan tahun depan berpotensi mengubah cara kita memandang luar angkasa.
 
Berikut tujuh misi antariksa yang paling dinanti pada 2025 dikutip dari laman livescience.com:

1. Pendaratan Blue Ghost 1 dan IM-2 di Bulan

Pada Januari 2025, Firefly Aerospace, perusahaan antariksa asal Texas, akan meluncurkan misi "Ghost Riders in the Sky" yang bertujuan mengirimkan pendarat bulan Blue Ghost 1. Pendarat ini akan membawa 10 muatan NASA dan menuju Mons Latreille, sebuah fitur vulkanik di sisi bulan yang menghadap Bumi.
 
Misi ini akan berlangsung sekitar 14 hari Bumi, di mana Blue Ghost 1 akan mengumpulkan data mengenai permukaan berbatu bulan dan bagaimana batuan tersebut berinteraksi dengan angin matahari serta medan magnet Bumi.

Di sisi lain, Intuitive Machines juga merencanakan pendaratan pesawat ruang angkasa IM-2 di kutub selatan bulan pada Februari 2025. Misi ini akan mengukur zat mudah menguap di regolith bulan menggunakan bor dan spektrometer massa, serta membawa satelit kecil Lunar Trailblazer yang akan memetakan cadangan air bulan untuk mendukung misi Artemis di masa depan.

2. SpaceX dan demonstrasi pengisian Propelan di Orbit

Pada Maret 2025, SpaceX akan melakukan uji coba untuk mentransfer propelan antara dua kendaraan Starship yang berada di orbit Bumi rendah. Uji coba ini adalah langkah penting dalam menguji kemampuan Starship untuk digunakan dalam misi menuju bulan dan Mars.
 
Kedua kendaraan Starship ini, yang diluncurkan terpisah beberapa minggu, akan berfungsi dalam mengisi bahan bakar satu sama lain. Jika berhasil, uji coba ini akan menjadi landasan penting untuk misi eksplorasi luar angkasa masa depan, termasuk misi NASA ke bulan dan Mars.

3. Misi ilmu Bumi bersama NASA dan ISRO

Pada Maret 2025, NASA dan ISRO akan meluncurkan misi NISAR, yang menggunakan radar apertur sintetis untuk memetakan permukaan Bumi. Pesawat ruang angkasa ini akan melakukan pemindaian hampir seluruh daratan dan es Bumi setiap minggu, mengukur pergerakan permukaan hingga pecahan inci.
 
Dengan data ini, para ilmuwan akan dapat melacak pergerakan tanah yang dapat mengindikasikan tanda-tanda letusan gunung berapi dan gempa bumi, serta memantau perubahan di hutan dan lahan pertanian.
 
Baca juga: Ilmuwan Temukan 2 Bintang Mengorbit Lubang Hitam, Bisa Jadi Ada Planet Baru
 

4. Satelit Mars ESCAPADE: Meneliti kehilangan atmosfer Planet Merah

Setelah penundaan peluncuran, NASA akhirnya merencanakan untuk meluncurkan dua satelit, Blue dan Gold, pada musim semi 2025. Kedua satelit ini akan mengorbit Mars untuk mengumpulkan data tentang plasma dan medan magnet planet tersebut.
 
Dengan data ini, para ilmuwan berharap dapat memahami bagaimana atmosfer Mars terkikis oleh angin matahari. Misi ini, yang disebut ESCAPADE, akan menggunakan bantuan gravitasi dari Venus untuk mempercepat perjalanan satelit menuju Mars.

5. Misi ambisius China mengambil sampel dari Asteroid

Pada Mei 2025, China akan meluncurkan Tianwen-2, sebuah misi untuk mengambil sampel dari asteroid Kamo'oalewa, sebuah quasi-bulan yang ditemukan pada 2016. Asteroid ini diyakini telah terbentuk dari permukaan bulan akibat dampak besar yang terjadi antara 10 juta hingga 1 juta tahun lalu. Misi ini bertujuan membawa sampel asteroid tersebut kembali ke Bumi dan menjelajahi komet di ruang angkasa dalam.

6. Juno di Jupiter: Mengakhiri misi dengan keberanian

Pada September 2025, Juno, pesawat ruang angkasa milik NASA yang telah mempelajari Jupiter sejak 2016, diperkirakan akan menyelesaikan misinya dengan terjun ke atmosfer gas raksasa tersebut. Selama beberapa hari terakhir misinya, Juno akan semakin mendekati permukaan Jupiter, memastikan pesawat ruang angkasa dan bakteri Bumi yang mungkin menumpang tidak mencemari bulan Europa yang diyakini sebagai salah satu tempat terbaik untuk mencari kehidupan.

7. Space Rider: Laboratorium robotik tanpa awak Eropa

Pada kuartal ketiga 2025, Badan Antariksa Eropa (ESA) akan meluncurkan Space Rider, sebuah laboratorium robotik tanpa awak yang akan berada di orbit Bumi selama dua bulan. Selama masa operasinya, Space Rider akan melakukan eksperimen dalam mikrogavitasi dan menguji teknologi baru yang berguna untuk misi antariksa di masa depan.
 
Pada akhir misinya, Space Rider akan terdeorbit dan mendarat di pusat antariksa Eropa di Guyana Prancis, siap untuk digunakan kembali dalam beberapa penerbangan berikutnya.
 
Tahun 2025 menjanjikan serangkaian misi menarik, penuh tantangan, dan berpotensi mengubah pandangan kita tentang luar angkasa. Dengan misi-misi ini, manusia semakin dekat untuk menjelajahi lebih jauh dan lebih dalam ke dalam tata surya kita. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan