Jakarta: Kalimat “In space, no one can hear you scream” menjadi tagline ikonik dari film “Alien” (1979). Namun, benarkah luar angkasa sepenuhnya sunyi?
Jawabannya tidak sesederhana itu. Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta ilmiah di balik mitos ini dan fenomena unik yang terjadi di luar angkasa.
Mengapa Tidak Ada Suara di Luar Angkasa?
Untuk memahami mengapa tidak ada suara di luar angkasa, kita harus memahami cara kerja suara. Suara adalah gelombang energi yang membutuhkan medium, seperti gas, cairan, atau padatan, untuk merambat.
Di Bumi, udara yang terdiri dari molekul gas berfungsi sebagai medium untuk membawa suara dari sumber ke telinga kita.
Namun, luar angkasa adalah vakum, yang berarti hampir tidak ada molekul atau atom untuk membawa gelombang suara.
Tanpa medium ini, suara tidak bisa merambat. Oleh karena itu, di luar angkasa, seseorang tidak akan mendengar apa pun, bahkan teriakan minta tolong sekalipun.
Apakah Luar Angkasa Sepenuhnya Sunyi?
Meskipun luar angkasa sebagian besar adalah vakum, ada beberapa pengecualian menarik:
1. Plasma di Galaksi
Beberapa wilayah di luar angkasa, seperti gugus galaksi, mengandung gas panas dalam jumlah besar yang disebut plasma. Plasma ini dapat menjadi medium untuk membawa gelombang suara.
Contohnya, pada 2022, NASA merilis sonifikasi data dari teleskop Chandra X-ray Observatory yang menangkap gelombang suara di gugus galaksi Perseus. Sonifikasi adalah proses mengubah data astronomi menjadi suara
Gelombang ini awalnya terlalu rendah untuk didengar manusia (57 oktaf di bawah nada C tengah), tetapi setelah frekuensinya dinaikkan hingga dalam jangkauan pendengaran manusia, suara tersebut menjadi dapat didengar.
Sonifikasi ini menggambarkan suara mirip dengungan atau getaran rendah yang berasal dari aktivitas black hole. Data tersebut tidak hanya diperkuat tetapi juga dicampur dengan data lain untuk memberikan dimensi yang lebih jelas pada hasil audio yang dirilis.
2. Suara di Planet Lain
Atmosfer di planet seperti Mars dan Venus memungkinkan suara untuk merambat, meskipun kualitasnya berbeda dari di Bumi.
Di Mars, suara cenderung terdengar tipis dan tinggi karena atmosfernya yang sangat tipis. Di Venus, suara akan terdengar lebih dalam seperti bass karena atmosfernya yang padat
Apakah Para Astronot Bisa Mendengar Satu Sama Lain?
Tidak di luar angkasa. Di dalam luar angkasa yang vakum, suara tidak dapat merambat melalui lingkungan eksternal.
Namun, di dalam pesawat ruang angkasa atau stasiun luar angkasa seperti ISS, suara dapat merambat melalui udara yang terkompresi, sama seperti di Bumi.
Astronot menggunakan udara ini sebagai medium untuk berbicara dan mendengar satu sama lain.
Selain itu, astronot juga menggunakan radio komunikasi yang terintegrasi ke dalam helm mereka.
Sistem ini memungkinkan suara diubah menjadi sinyal radio, yang kemudian dikirim ke rekan mereka.
Sinyal radio tidak membutuhkan medium udara untuk merambat, sehingga bisa digunakan bahkan di ruang vakum.
Fakta menarik lainnya, astronot juga dapat mendengar suara tertentu melalui getaran. Misalnya, jika astronot mengetuk bagian dalam helm mereka, getaran tersebut dapat merambat melalui material helm dan sampai ke telinga mereka sendiri.
Jadi, apakah benar tidak ada suara di luar angkasa? Jawabannya: untuk sebagian besar, benar. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti di gugus galaksi yang kaya plasma, suara dapat eksis, meskipun berbeda dari apa yang kita pahami di Bumi.
Fakta ini membuktikan bahwa luar angkasa tidak sepenuhnya sunyi, tetapi sangat berbeda dari lingkungan kita sehari-hari. Sebuah pengingat bahwa alam semesta selalu penuh kejutan.
Baca Juga:
Apa sih Itu Lubang Putih? Benaran Ada?
Cek Berita dan Artikel yang lain di