"Kertas bekas berpotensi mencemari ikan pindang. Kertas ini bisa membawa cemaran mikrobiologis maupun kimiawi yang mempercepat kerusakan pangan dan mengganggu kesehatan konsumen," ujar Eko, Rabu, 25 Juni 2025.
Ia menjelaskan kertas bekas dapat mengandung mikroba berbahaya serta bahan kimia seperti tinta dan pelarut organik yang digunakan dalam proses pembuatannya. Komponen kimia tersebut berisiko bermigrasi ke dalam ikan pindang.
“Migrasi tinta pada kertas bekas bahkan sering terlihat jelas dari cetakan tulisan yang menempel pada ikan,” tutur dia.
Baca juga: Faperta IPB Bikin Tanaman Cabai 'Awet Muda', Bisa Terus Berbuah |
Eko mengatakan dampak dari kontaminasi tersebut bisa bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Kontaminasi mikrobiologis dapat menyebabkan gangguan kesehatan langsung setelah konsumsi, sementara migrasi zat kimia berisiko menimbulkan penyakit kronis seperti kanker dalam jangka panjang.
Dia menekankan pentingnya edukasi kepada produsen dan konsumen agar menghindari penggunaan kertas bekas sebagai kemasan pangan. “Konsumen bisa mulai menolak membeli ikan pindang yang dibungkus dengan kertas bekas agar produsen beralih ke kemasan yang lebih aman,” kata dia.
Sebagai alternatif, Eko merekomendasikan penggunaan daun pisang atau jenis daun lain yang tersedia di sentra produksi ikan pindang. Selain lebih aman, bahan alami tersebut juga ramah lingkungan dan dapat memberikan cita rasa khas pada ikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News