Metode Deep Learning merupakan metode pembelajaran yang digagas oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dengan berfokus mendalami dan memahami suatu objek yang akan memiliki hubungan dan dapat diterapkan kepada pembelajaran mata pelajaran yang ada di sekolah. Sehingga saling tersambung dan memiliki hubungan satu sama lainnya serta dapat menghasilkan pemikiran kritis kepada para siswa.
Seminar dan Sosialisasi dihadiri oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang hadir sebagai Keynote Speaker, Rektor Uhamka, Gunawan Suryoputro serta para tamu undangan yang berasal dari kepala sekolah dan guru-guru dari Jabodetabek.
Apa Itu Deep Learning?
Abdul Mu’ti menyampaikan, Deep Learning bukanlah sebuah kurikulum melainkan sebuah metode pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dasar yang aktif dan memaknai sebuah objek sehingga diharapkan dapat menumbuhkan pemikiran kritis dari para siswa."Deep Learning bukan sebuah kurikulum, namun pendekatan dalam pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan tentang fakta-fakta, tetapi juga memgajarkan tentang hal mendasar disertai dengan proses aktif dari pembelajaran bersama guru sehingga murid dapat mengambil makna dari apa yang telah dipelajari," ucap Mu’ti.
Baca juga: Deep Learning Tak Berkaitan Pilihan Kurikulum Tiap Sekolah, Mu'ti: Kurikulum Merdeka atau K-13 Terserah Saja |
Selanjutnya, di lain pihak Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka menyampaikan pentingnya bagi para guru dan juga mahasiswa yang membidangi keguruan untuk menguasai metode pembelajaran Deep Learning untuk menciptakan praktik pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
"Pendekatan metode Deep Learning ini sangat penting untuk dipahami dan dikuasai oleh para mahasiswa dan guru-guru, terutama bagi para mahasiswa Uhamka untuk menciptakan praktik belajar mengajar yang menyenangkan dan inovatif," pungkas Prof. Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News