Ilustrasi guru. DOK Puslapdik Kemdikbud
Ilustrasi guru. DOK Puslapdik Kemdikbud

Guru di Sekolah Garuda Akan Dikirim Studi ke Luar Negeri

Ilham Pratama Putra • 23 Mei 2025 10:00
Jakarta: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bakal mengirimkan guru di Sekolah Garuda Transformasi ke luar negeri. Tujuannya, agar guru bisa belajar menyerap ilmu pengajaran untuk diterapkan di Indonesia.
 
Sebelum menilik lebih jauh visi Kemendiktisaintek, yuk kenalan dulu sama Sekolah Garuda Transformasi!

Apa itu Sekolah Unggul Garuda Transformasi?

Sekolah Unggul Garuda Transformasi adalah sebuah program penguatan bagi SMA yang bertujuan meningkatkan potensi menuju perguruan tinggi terbaik dunia. Penyelenggaraan SMA Unggul Garuda Transformasi mencakup SMA/MA yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau badan penyelenggara.

Kurikulum SMA Unggul Garuda Transformasi

SMA Unggul Garuda dicanangkan akan menerapkan kurikulum yang menggabungkan kurikulum nasional dan internasional sekaligus, khususnya kurikulum International Baccalaureate (IB).  
Mengutip laman Unesa, kurikulum IB dipilih agar dapat meningkatkan peluang siswa diterima di universitas top dunia.
 
Kurikulum ini juga akan tetap memasukkan muatan lokal, mata pelajaran agama hingga sejumlah ekstrakurikuler khas Indonesia. Diharapkan identitas nasional tetap melekat bagi siswa di Sekolah Unggul Garuda. Meskipun, siswa dipersiapkan untuk berkompetisi secara global.
 
SMA Unggul Garuda akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti laboratorium STEM, ruang kelas serba digital, perpustakaan virtual, hingga pendidikan yang berbasis asrama.
Asrama ini bertujuan mewujudkan lingkungan belajar kondusif dan terintegrasi. Pemerintah menargetkan pendaftaran SMA Unggul Garuda dibuka pada 2025.
 

Nah, apa kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie soal rencana pengiriman guru ke luar negeri? Begini penjelasannya.

"Kita juga akan mengirim beberapa guru dari Sekolah Garuda Transformasi untuk bisa studi keluar, melihat apa yang dilakukan oleh guru-guru setaranya di SMA-SMA (luar negeri)," kata Wamendiktisaintek, Stella Christie, dikutip dari unggahan Instagram @metrotv, Jumat, 23 Mei 2025.
 
Harapannya, guru yang memiliki kemampuan mengajar serupa guru di luar negeri, siswanya akan memiliki kompetensi global. Sehingga, lulusan SMA di Indonesia bisa masuk ke universitas terbaik.
 
Pihaknya juga terus mengupayakan sekolah di Indonesia memiliki hubungan atau effort liaison dengan kampus di luar negeri. Hubungan ini dipercaya bisa memiliki dampak baik bagi pendidikan di Indonesia.
 
Hubungan antara sekolah dan kampus luar negeri menjadi pembuka peluang studi bagi siswa ke luar negeri. Selain itu, kampus luar negeri tentu membawa dampak pengembangan bagi sekolah.
 
Mulai dari peningkatan kemampuan bahasa asing siswa hingga kerja sama pendidikan. Bagi kampus di luar negeri tentu terjadi pertukaran budaya hingga mengenali kualitas pendidikan di Indonesia.
 
Koneksi seperti Stella Christie. "Saya rasa ini memang sesuatu yang secara aktif dan secara eksplisit yang memang perlu dilakukan oleh kami pemerintah," kata Stella.
 
Pada kesempatan itu, Stella berkunjung ke MAN Insan Cendikia OKI, Sumatera Selatan. Ia menerangkan seharusnya kampus di luar negeri bisa berkunjung ke sekolah tersebut untuk menjalin hubungan.
 
"Hai ayo datang ke Palembang, melihat MAN Insan Cendikia OKI, yang memang sudah luar biasa kualitasnya tapi mungkin Anda belum tahu. Itulah yang kita sebut ada effort liaison yang dilakukan Kemendiktisaintek untuk bisa menggalakan ini," sebut dia.
 
Berikut 12 SMA Unggul Garuda Transformasi:
  1. SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh (Aceh)
  2. SMA Unggul DEL (Sumatra Utara)
  3. MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatra Selatan)
  4. SMAN Unggulan M.H Thamrin (DKI Jakarta)
  5. SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat)
  6. SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah)
  7. SMA Taruna Nusantara ( (Jawa Tengah)
  8. SMN 10 Samarinda (Kalimantan Timur)
  9. MAN Insan Cendekia (Gorontalo)
  10. SMAN Banua Kalsel (Kalimantan Selatan)
  11. SMAN Siwalima Ambaon (Maluku)
  12. SMA Averos (Papua Barat Daya).

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan