Salah satu peluang untuk bisa keluar dari Indonesia dalam perspektif positif adalah dengan studi. Menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, hal ini pula yang dapat dilihat secara positif.
"Sebenarnya itu, ada juga sisi positifnya," kata Stella di Kemendiktisaintek Jumat 7 Maret 2025.
Ia pun menelaah secara ilmiah bagaimana fenomena #KaburAjaDulu tersebut. Ia membahasnya dalam konteks brain circulation.
"Kita kan ada suatu fakta fenomena yang sekarang terukur yang namanya brain circulation. Brain circulation ini sangat penting untuk memajukan, bukan saja sains dan teknologi, tapi juga ekonomi negara. Jadi kalau misalnya diaspora-diaspora berkualiitas ini di dunia luar itu sangat membantu negara," jelasnya.
Di tingkat akademik, diaspora di luar negeri, kata dia, bisa bertukar atau menjalin pengembangan dan penciptaan sains dan teknologi. Hal itu bisa dipandang sebagai keuntungan bagi pelajar Indonesia.
"Bahwa brain circulation ini meningkatkan kualitas sains dan teknologi di negara asalnya, dan juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Brain circulation ini sebenarnya sangat penting sekali untuk meningkatkan discourse power of Indonesia," tutur dia.
Baca juga: Isu Plagiarisme dalam Disertasi Menteri Bahlil, Ini Penjelasan Menohok dari 2 Guru Besar |
Pihaknya pun kini tengah mengembangkan komite sains untuk mengumpulkan diaspora Indonesia. Di mana nantinya diaspora tersebut akan sangat membantu Indonesia.
"Hal ini sangat kita butuhkan dari diaspora kita, kita akan punya skema khusus yang sebentar lagi akan kita launch," sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News