Dalam ISS tahun ini tak kurang diikuti oleh 6.000 startup. 1.307 di antaranya sudah memiliki
partner. Sedangkan 4.000-an sisanya merupakan calon startup yang masih belum memiliki mitra.
"Hari ini kita akan menunjukkan melalui acara-acara, antara lain pameran hasil-hasil startup kita akan ada motivator dari para pengusaha-pengusaha muda yang sudah berhasil," papar Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe pada acara Indonesia Startup Summit (ISS) 2019 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 10 April 2019.
Baca: Indonesia Lima Besar Penghasil Startup Dunia
Jumain mengatakan, pemerintah ingin startup yang dilahirkan anak bangsa tidak hanya berada di dalam negeri. "Tetapi kita harapkan juga pasarnya mengglobal sehingga kita akan melahirkan startup yang unicorn seperti yang telah kita punya empat unicorn seperti sekarang ini," kata Jumain.
Salah satu program pemerintah yang melahirkan startup adalah melalui Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) yang digagas Kemenristekdikti. Program inilah yang kini berhasil melahirkan 1.307 startup tersebut. Pemerintah aktif menggenjot anak muda untuk ikut serta dalam perkembangan inovasi ini.
"Kita ingin menyampaikan pada masyarakat seluruh Indonesia bahwa Indonesia mampu melahirkan inovasi-inovasi serta inovator yang diharapkan mendukung perokonomian nasional di masa mendatang," ujar Jumain.
Baca: 1307 Start Up Ambil Bagian di ISS 2019
Jumain menuturkan mengawali ISS 2019 ini, puluhan peserta PPBT dilatih serius dalam mengembangkan strategi bisnis dalam startup. Pelatihan dilakukan di Boot Camp Startup 2019.
"Mayoritas generasi milenial tersebut dimotivasi untuk mampu membawa startup ini ke pasar nasional maupun global. Mereka juga dilatih selain menjual, branding, bersaing, dan modern bisnis. Menristekdikti menargetkan mereka mampu menyinergikan proses inovasi yang aktif dengan aspek komersialitasnya di masa yang akan datang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News