Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut, Ahmad mengatakan, dalam era baru ini peran para pelaut tidak terbatas sebagai awak kapal yang mengoperasikan kapal, namun akan menjadi navigator teknologi, pengelola data, dan inovator dalam menerapkan solusi digital untuk mendukung keberlanjutan dan efisiensi.
“Dalam kaitan ini, PIP Semarang memahami betul bahwa sebagai institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan dan pelatihan tetap relevan, fasilitas yang mendukung serta penguasaan teknologi terbaru, dan pelatihan yang disediakan mencerminkan kebutuhan industri yang terus berkembang,” kata Ahmad saat Upacara Bon Voyage dan Pelepasan Perwira Siswa, Diklat Pelaut tingkat I, II, III, IV dan V, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Sabtu, 14 Desember 2024.
Ahmad juga mengatakan, kapal otonom tidak berarti menggantikan manusia secara mutlak, tetapi memberikan peluang bagi kita untuk bekerja secara lebih strategis dan inovatif. Sebagai generasi baru pelaut dan profesional di industri maritim, para lulusan akan berada di garis depan perubahan.
Ia juga menjelaskan, Kapal otonom atau Maritime Autonomous Surface Ships (MASS) mencerminkan revolusi besar dalam cara sektor ini beroperasi. Sejak tahun 2021, International Maritime Organization (IMO) telah menginisiasi riset mendalam untuk memahami dampak dan kebutuhan regulasi dalam penerapan MASS.
Proses ini mencakup penyusunan pedoman operasional serta regulasi yang mengakomodasi teknologi ini, dengan target adopsi non-mandatory MASS Code pada tahun 2025 sebelum penerapan secara wajib (mandatory) yang direncanakan pada tahun 2030.
“Sebagai insan maritim yang siap menyongsong masa depan, saya mengajak Anda semua untuk bersama-sama berkomitmen dalam perjalanan ini. Di hadapan kita terbentang berbagai tantangan yang kompleks, tetapi juga peluang besar untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. ” katanya.
Baca juga: Clear Soal Gaji Guru, Ini Pernyataan Resmi Mendikdasmen di HUT PGRI |
Tantangan Baru
Pada kesempatan yang sama, Direktur PIP Semarang, Mafrisal menjelaskan Acara Pelepasan Perwira Siswa dan Bon Voyage ini mengusung tema “Sailing into the Future: The Rise of Autonomous Ships in Maritime Shipping”. Di mana tema ini mencerminkan adanya kemunculan tantangan baru di industri maritim.Kapal otonom sebagaimana digadang-gadang menjadi teknologi yang aman dan efisien di masa mendatang bukan hanya sekadar teori. “Adaptabilitas terhadap teknologi berbasis kecerdasan buatan, sistem komunikasi yang terintegrasi, serta pemahaman atas pengelolaan data besar (big data) menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai. Maka, transformasi ini bukan hanya soal kesiapan teknis, tetapi juga mengubah pola pikir pelaut dari pendekatan tradisional menuju paradigma baru yang berbasis teknologi dan inovasi,” katanya.
Melalui laporan yang dibacakannya, Mafrisal mengatakan bahwa Perwira Siswa Lulusan Diklat Peningkatan Tingkat I, II, III, IV, dan, V sejumlah 338 peserta dapat langsung menerima Certificate of Competency (COC) pada hari yang sama.
“Pelaksanaan diklat telah sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan tingkat kompetensi kepelautan, dengan metode hybrid yaitu online dan tatap muka di kelas, serta lab simulator sesuai dengan ketentuan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News