Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi
Ilustrasi. Foto: MI/Gino Hadi

P2G Minta Orang Tua Tunda Berpergian Saat Libur Kenaikan Kelas

Citra Larasati • 23 Juni 2021 21:20
Jakarta:  Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) berharap semua pihak menahan diri untuk bepergian, terutama menginjak masa liburan kenaikan kelas pada akhir Juni sampai awal Juli 2021.  Imbauan ini disampaikan karena meningkatnya angka persebaran covid-19, terutama varian baru yang lebih ganas.  
 
Berdasarkan kalender pendidikan, semua sekolah akan melakukan pembagian rapor Laporan Hasil Belajar Siswa Semester Genap pada pekan ini dan pekan depan.  P2G meminta para Kepala Sekolah dan Wali Kelas membagikan rapor siswa secara daring saja.
 
Jangan ada sekolah yang memaksa orang tua siswa mengambil rapor secara tatap muka (luring) ke sekolah, mengingat kondisi pandemi masih berbahaya.  “Minggu-minggu ini, dalam kalender pendidikan sudah memasuki masa penerimaan rapor siswa. Kami harap, seluruh siswa, orang tua, dan guru jangan liburan pada akhir semester, setelah menerima rapor nanti. Syukuran perayaan kenaikan kelasnya cukup di rumah saja,” kata Koordinator P2G, Satriwan Salim, Rabu, 23 Juni 2021.

Penyebaran covid-19 semakin masif, terutama setelah libur lebaran. Di beberapa daerah covid-19 menyebar dengan sangat cepat dengan positivity rate seluruh Indonesia sekitar 51,62 persen. "Angka yang betul-betul mengkhawatirkan," imbuh Satriwan.
 
Baca juga:  Kasus Covid-19 Melonjak, Opsi PTM Terbatas Jalan Terus
 
Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat proporsi kasus covid-19 pada anak berkisar 12,5 persen yang berarti 1 dari 8 kasus konfirmasi terjadi pada anak.  “Per-23 Juni 2021 jumlah kasus harian mencapai 15.308 kasus. Angka tertinggi selama pandemi. Gelombang kasus ini masih diperkirakan beberapa minggu ke depan. Kami tidak ingin dunia pendidikan atau sekolah, justru malah memperburuk situasi pandemi ini,” tambah Satriwan. 
 
P2G mendesak para kepala daerah yang masih menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas agar segera menghentikan uji coba sekolah tatap muka. Bahkan daerah yang positivity rate-nya masih di atas 10 persen agar tidak berencana membuka sekolah tatap muka di awal tahun ajaran baru pertengahan Juli 2021 nanti.
 
Hal ini ditegaskan Satriwan, sebab P2G masih mendapatkan laporan dari jaringan di daerah, bahwa masih ada daerah yang melakukan uji coba sekolah tatap muka.  Seperti Kabupaten Bogor, Ponorogo, Pacitan, Situbondo, Labuhan Batu Utara, Kota Medan, Kabupaten Tanah Datar, Bima, dan lainnya.
 
"Walaupun siswa sudah selesai Ujian Kenaikan Kelas, tetapi para guru masih masuk," tambah mantan Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan