“Bisa dikatakan 1 dari 5 mahasiswa baru kita mendapat Uang Kuliah Tunggal ( UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen atau UKT nol,” kata Dekan FEB UGM, Didi Achjari, dikutip dari laman ugm.ac.id, Senin, 21 Agustus 2023.
Didi mengatakan pemberian beasiswa untuk mahasiswa baru yang berasal dari keluarga kurang mampu ini merupakan wujud komitmen FEB sebagai bagian dari kampus kerakyatan UGM. Hal itu untuk memberikan pendidikan berkualitas unggul terjangkau kepada mahasiswa yang memenuhi syarat dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi.
“Komitmen tersebut bisa terwujud melalui semangat gotong royong dalam pembiayaan pendidikan tinggi,” kata Didi.
FEB UGM juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada sekitar 40 persen orang tua mahasiswa baru yang mampu secara ekonomi dan membiayai putra-putrinya secara penuh tanpa beasiswa UKT.
“Dengan demikian mereka telah turut berpartisipasi dalam gotong royong pembiayaan pendidikan tinggi yang berkualitas unggul untuk putra-putrinya dan anak-anak bangsa lainnya di FEB UGM," tutur Didi.
Didi menyebut keterbatasan ekonomi bukan menjadi penghalang bagi putra-putri terbaik bangsa untuk mengenyam pendidikan unggul di kampus UGM. Apalagi, FEB UGM sangat berkomitmen menempa pemimpin masa depan yang berwawasan keberlanjutan (sustainability) bagi calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Bahkan, kesungguhan FEB UGM memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa yang memenuhi persyaratan untuk menikmati pendidikan dengan kualitas global. Namun, tetap berakar kuat pada lokalitas.
“Universitas Gadjah Mada yang merupakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) mempunyai otonomi untuk mewujudkan jati diri sebagai universitas nasional dalam bentuk inklusivitas mahasiswa yang diterima,” papar dia.
Adapun sebaran mahasiswa baru FEB UGM 2023 berasal dari 29 provinsi di Indonesia, mulai Aceh sampai Papua. Keragaman ini juga tercermin dari variasi asal sekolah di suatu provinsi yang tidak hanya didominasi dari ibu kota provinsi seperti Jayapura, Merauke, Kendari, Mataram, Samarinda, Pontianak, dan lainnya.
Namun juga dari berbagai kota kabupaten, antara lain di luar Jawa, seperti Kabupaten Belu, Manggarai, Lombok Timur, Bengkalis, Bungo, Pelalawan, Mamasa, Pinrang, Tanah Datar, Toba Samosir, Kepulauan Talaud, Rokan Hilir, Aceh Tenggara, Pringsewu, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kutai Timur dan Sambas.
Salah satu mahasiswa baru, Beltzasar Kaleb Salamuk, asal Papua mengaku gembira dan bersyukur karena diterima di FEB UGM. Begitu juga dengan mahasiswi Angelica Lambert asal Sulawesi Utara yang mengaku senang dan bangga akhirnya diterima kuliah di kampus UGM.
“Kuliah di FEB UGM adalah suatu hal yang saya impikan dan melampaui harapan saya,” ujar dia dalam salah satu sesi bincang-bincang dengan mahasiswa baru pada kegiatan Sosialisasi dan Inisiasi Mahasiswa Baru (SIMFONI).
Hal senada juga disampaikan Elvina, salah satu penerima Beasiswa KIP-Kuliah, yang diterima kuliah di program studi Akuntansi. “Sangat membantu sekali karena nantinya KIP-Kuliah ini dapat meringankan beban Ibu saya yang merupakan single parent sehingga tidak perlu membiayai perkuliahan,” kata dia.
Baca juga: Kisah Manis Yubita, Gadis Difabel Lolos Kuliah di UGM Usai Cobaan Bertubi-Tubi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News