Ilustrasi lato-lato. Medcom
Ilustrasi lato-lato. Medcom

Psikolog UGM Sebut Lato-Lato Bikin Anak Lupa Sejenak dengan HP

Renatha Swasty • 10 Januari 2023 16:32
Jakarta: Permainan lato-lato kembali populer di masyarakat. Tidak sedikit anak-anak menggandrungi permainan jadul ini.
 
Namun, lato-lato mulai meresahkan karena suaranya mengganggu bahkan memakan korban. Muncul laporan anak-anak terluka saat bermain lato-lato.
 
Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Koentjoro menyebutkan ada sisi positif yang perlu dipahami oleh masyarakat terkait permainan lato-lato bagi anak-anak. Salah satunya, mengurangi ketergantungan anak bermain gawai.

“Segi positifnya ketergantungan anak pada handphone (HP) jadi berkurang. Dulunya waktu untuk main HP sekarang ke lato-lato,” kata Koentjoro dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 10 Januari 2023.
 
Koentjoro menjelaskan melalui permainan lato-lato, anak dapat melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, kepercayaan diri, sosialisasi, dan lainnya. “Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah,” tutur dia.
 
Dia menyebut kehadiran orang tua sangat penting menyusul lato-lato melukai anak-anak ketika memainkannya. Koentjoro mengatakan peran orang tua krusial untuk memberikan pemahaman atau mengedukasi anak-anak terkait cara, aturan, hingga bahaya dari setiap permainan yang dimainkan termasuk lato-lato.
 
“Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan, seperti saat memakai HP, agar tidak mengganggu lingkungan,” ucap dia.
 
Guru Besar Fakultas Psikologi UGM ini kurang setuju sekolah melarang lato-lato. Dia menyebut sekolah juga memiliki peran memberikan pengertian pada siswa terkait aturan dan cara bermain lato-lato yang aman dan tidak mengganggu lingkungan.
 
Dia menuturkan sekolah mestinya menjadi fasilitator bagi anak dalam menyalurkan hobi bermain lato-lato. Misalnya, menyelenggarakan lomba lato-lato yang tidak hanya sebagai sarana menampung hobi anak, tetapi juga mengajarkan bermain jujur dan sportif.
 
“Sekolah mengingatkan. Bukan hanya sekadar melarang karena berbahaya atau membiarkan saja, namun anak-anak diingatkan bahaya lato-lato bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan,” papar dia.
 
Baca juga: Demam Lato-Lato, Sosiolog Unpad Beberkan Dampak Baik Buruknya pada Anak

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan