Air Purifer ciptaan Tim Abmas ITS. DOK ITS
Air Purifer ciptaan Tim Abmas ITS. DOK ITS

ITS Ciptakan Air Purifier Berbasis Nano-Copper untuk Rumah Sakit

Renatha Swasty • 22 Juli 2022 15:53
Jakarta: Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melakukan hilirisasi hasil penelitian. Berkat inovasi produk, tim Abmas melakukan implementasi sekaligus menyalurkan dua unit pembersih udara (air purifier) antivirus berbasis Nano-Copper yang diberi nama Coppertech di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. 
 
RSUD Ibnu Sina sebagai rumah sakit rujukan covid-19 di Kabupaten Gresik, Lamongan, dan Tuban memiliki potensi risiko lebih besar terhadap penyebaran covid-19 serta penyakit lainnya yang menular melalui udara. Apalagi, belum stabilnya kasus covid-19 di Indonesia. 
 
Rata-rata jumlah pasien di rumah sakit tersebut terbilang cukup besar. Hal itu menyebabkan kebersihan udara dari kontaminan mikrobiologi patogen menjadi fokus utama untuk mencegah penularan penyakit terhadap tenaga kesehatan dan pengunjung rumah sakit.

Ketua Tim Abmas Azzah Dyah Pramata mengungkapkan hasil penelitan ini merupakan pengembangan alat pembersih udara AERIS yang diciptakan beberapa waktu lalu. “Bedanya, untuk produk Coppertech ini mempunyai jangkauan area lebih luas dan memiliki tambahan sistem yang lebih kompleks,” papar Azzah dikutip dari laman its.ac.id, Jumat, 22 Juli 2022. 
 
Inovasi penelitian ini dapat terwujud berkat penelitian gabungan dari program matching fund Kedaireka. Penelitian telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil mendapatkan partner kolaborasi mitra industri setelah berhasil didanai oleh AUN-SEED JICA. 
 
Dari kerja sama tersebut, kedua pihak mempunyai fokus masing-masing. Pihak mitra yang melakukan modifikasi air purifier dengan fitur teknologi agar dapat bersaing dengan pasar. 
 
"Sedangkan dari ITS sendiri berperan dalam pengembangan teknologi filter dengan penambahan Nano-Copper-nya,” papar Azzah. 
 
Azzah menjelaskan Coppertech merupakan alat pembersih udara yang dapat menyaring partikel debu hingga membasmi virus. Hal ini karena Coppertech dilengkapi dengan teknologi yang memanfaatkan filter udara sekaligus disinfektan dengan bahan aktif Nano-Copper. 
 
 

Penggunaan nanopartikel ini telah dikembangkan melalui penelitian dan memberikan hasil 99 persen efektivitas antibakteri dalam waktu 30 detik dan antivirus kurang dari 11 menit kontak dengan filter. Keunggulan lain dari alat ini adalah penggunaan remote operation dan smart detection yang dapat mengevaluasi kualitas udara, manampilkan kandungan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM2,5), kelembaban, suhu, peringatan penggantian filter, serta indikator kualitas udara. 
 
Air purifier medical grade ini memanfaatkan blower axial untuk menghisap udara di dalam ruangan dan memurnikannya melalui delapan tahap filtrasi. Filtrasi pertama, udara akan melewati pre-filtration yang berfungsi menyaring debu atau partikel, lalu udara akan diproses melalui cold catalyst, dan karbon aktif berbentuk honey comb untuk pembasmian bakteri. 
 
Dalam proses ini juga terdapat proses penghilangan formaldehyde yang biasanya terkandung dalam udara. Memasuki filter selanjutnya, terdapat proses penyaringan dengan Nano-Copper fiber. 
 
Nano-Copper bekerja sebagai filtrasi dengan bentuk larutan copper yang dicampur dengan partikel Ag (sebagai zat penstabil) yang selanjutnya disisipkan dalam nanofiber. Lalu, lapisan filter selanjutnya menggunakan HEPA 13 medical grade yang mempunyai fungsi sama yaitu menyaring bakteri lebih lanjut. 
 
Selanjutnya, dua filter terakhir, udara akan melewati UV sterilization dan anion release. Udara bebas mikroba yang keluar akan diproses oleh ionizer, sehingga udara menjadi lebih sehat dan murni. 
 
“Berbeda dengan AERIS, yang Nano-Copper-nya disisipkan pada filter HEPA, pada Coppertech filter Nano-Copper terpisah,” papar dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini.
 
Azza menjelaskan nanopartikel tembaga (Copper) digunakan karena murah dan efektif menghambat penyebaran virus lebih cepat. Ukurannya yang kecil dapat lebih cepat menghancurkan virus dan bakteri di udara.
 
Sebanyak dua unit Coppertech dari tim Abmas ITS nantinya akan diletakkan di Unit Gigi dan Mulut di RSUD Ibnu Sina serta di ruangan yang sering digunakan untuk aktivitas seperti ruang rapat dengan banyak orang. 
 
“Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat membantu mencegah dan menanggulangi risiko penularan covid-19 di kawasan rumah sakit,” tutur dia. 
 
Azza berharap ke depan penelitian yang juga digarap dengan mahasiswa Departemen Teknik Material dan Metalurgi ini dapat dilanjutkan. Sehingga hilirisasi ini dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. 
 
“Program ini diharapkan menjadi langkah awal dari pengaplikasian teknologi nano-filter antivirus dari ITS yang secara masif di berbagai sektor,” kata Azzah.
 
Baca juga: Cegah Riset Random, Kemendikbudristek Bakal Lakukan Pendampingan Hingga Hilirisasi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan