"Banyak di antaranya hanyalah publik biasa yang berharap kebijakan yang waras dan berbasis science," ujar Iim dalam unggahan di akun Instagram @iim_fahima dikutip Senin, 9 Juni 2025.
Iim menyebut kebijakan itu tidak diambil berdasarkan riset kuat. Bahkan, riset sederhana seperti kebutuhan jam tidur anak PAUD hingga SMA.
Dia meminta pemerintah daerah Jawa Barat tidak menjadikan anak sebagai alat politik. Lulusan studi Kebijakan Publik, Havard Kennedy School itu meminta kritiknya tak dipandang sebagai buzzer politik.
"Tapi pejabat kita emang hobinya bikin kebijakan tidak berbasis riset, terus pendukungnya juga modelan yang pengetahuannya terbatas. Klop. Rusak semua. Anak-anak yang jadi korban," tegas dia.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerapkan jadwal belajar baru bagi siswa SMP dan SMA. Siswa akan bersekolah dari Senin hingga Jumat dengan jam masuk mulai pukul 06.30 WIB.
Kebijakan ini dibuat lantaran Dedi Mulyadi menemukan beberapa daerah di Jawa Barat memiliki jadwal belajar berbeda untuk jenjang SMP dan SMA. Kebijakan ini juga dihadirkan untuk menerapkan kedisiplinan dan pembentukan karakter.
Dedi mengklaim aturan yang sama pernah diterapkan saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Dia menyebut kebijakan ini juga akan disertai dengan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan sekolah, termasuk keamanan jalan serta penyesuaian jam kerja guru dan tenaga pendidik.
Kebijakan ini menuai pro kontra dari masyarakat dan kalangan pendidikan. Beberapa pihak mendukung upaya peningkatan disiplin dan efisiensi waktu, namun tak sedikit pula yang mengkhawatirkan dampak kesehatan serta keselamatan siswa yang harus berangkat sekolah saat hari masih gelap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News