Komet K2. DOK BRIN
Komet K2. DOK BRIN

Langka! Komet Melintas Bumi

Renatha Swasty • 25 Juli 2022 14:38

Abdul mengungkapkan K2 ditemukan oleh sistem pemantau komet bernama Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (PanSTARRS) yang berlokasi di Hawaii pada 21 Mei 2017. Komet ini diduga berasal dari Awan Oort (Oort Cloud) yang berupa kumpulan benda-benda yang berada di bagian terluar dari Tata Surya.
 
Penampakan Komet saat melintas dengan jarak paling dekat dengan Bumi, K2 menampilkan ekor debu dan ekor gas. Semakin dekat ke Matahari, ekor gas akan terlihat semakin jelas.
 
“Saat melintas dekat Bumi, K2 hanya bisa dilihat jika memakai teleskop apalagi karena saat itu bertepatan dengan Bulan Purnama. Akan tetapi seiring makin dekatnya komet tersebut dengan Matahari maka ia akan bisa dilihat dengan binokular. Seluruh daerah di permukaan bumi berkesempatan untuk melihat komet itu pada malam hari yang cerah,” ungkap Abdul.

Abdul menyebut K2 bisa diamati beberapa bulan terutama saat komet melintas dekat Bum. Dalam perjalanannya menuju titik terdekatnya dengan Matahari dan hingga beberapa bulan setelah itu.
 
Dia menuturkan dengan fenomena komet melintas bumi melalui riset dapat dipelajari kemungkinan jatuhnya komet tersebut ke bumi. Untuk kasus K2 ini, komet melintasi bumi pada jarak lebih dari 270 juta km sehingga tidak berdampak apa-apa ke bumi. Dan karena melintasnya cukup jauh dari Bumi yakni sekitar 2 kali jarak Matahari-Bumi maka tidak ada efek negatif yang ditimbulkan.
 
“Pengamatan Komet K2 di BPON dilakukan di Kantor Operasional dan Pusat Sains di Desa Oelnasi selama beberapa hari sejak 13 hingga 16 Juli 2022. Setiap hari pengamatan itu, dilakukan akuisisi hingga beberapa jam. Data yang terkumpul selain bisa dianalisis untuk keperluan riset, bisa juga digunakan untuk astrofotografi," ujarnya.
 
Adapun pengamatan menggunakan teleskop yang memakai cermin berukuran 25 cm dan detektor CCD yang dilengkapi dengan beberapa buah filter warna. Kepala Pusat Riset Antariksa, Emanuel Sungging, mengungkapkan data hasil pengamatan ini dapat dimanfaatkan untuk riset tidak hanya oleh peneliti BRIN tetapi semua yang tertarik untuk mempelajari dinamika benda-benda di dalam Tata Surya.
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan