Kompetisi ini menantang peserta merancang halte modern yang inklusif serta berkarakter budaya Betawi. Terdapat tiga kategori lokasi, yakni Halte Lebak Bulus, Halte Taman Sari, dan Halte Mampang Prapatan.
Setelah melalui proses seleksi dan penjurian yang ketat, Tim Vesta Fora dari Departemen Arsitektur ITS berhasil meraih Juara II untuk kategori Halte Taman Sari. Tim yang diketuai oleh Nabil Malik Ibrahim ini beranggotakan Naurah Qatrunnada R dan M Raihan Adhika P.
Tim Vesta Fora ITS mengusung desain halte Taman Sari bertajuk Simpul Kota Budaya dan Mobilitas Jakarta. “Konsep tersebut melihat halte bukan hanya sebagai titik naik-turun penumpang, melainkan simpul yang menghubungkan beragam aktivitas urban di kawasan sekitarnya,” papar Nabil dalam keterangan tertulis, Kamis, 20 November 2025.
Nabil menjelaskan pendekatan berbasis konteks diterapkan melalui penyatuan dua massa bangunan yang melintas di atas sungai. Sekaligus, menjaga kelestarian dinding Kali Batang Hari, yang termasuk objek konservasi.
Hal ini diwujudkan melalui pemilihan sistem struktur yang dirancang secara hati-hati agar tidak merusak elemen eksisting kawasan. Selain itu, aspek inklusivitas juga menjadi prioritas utama.

Desain halte masa depan tim Vesta Fora ITS. DOK ITS
Penggunaan ramp pada area halte serta lift pada jembatan penyeberangan orang (JPO) memastikan aksesibilitas universal bagi seluruh kelompok pengguna. “Termasuk bagi penyandang disabilitas dan lansia,” ujar mahasiswa angkatan 2022 ini.
Desain karya Tim Vesta Fora turut menghadirkan respons terhadap iklim tropis Jakarta. Elemen seperti kanopi, perforated panel, dan ventilasi alami berfungsi sebagai pelindung dari panas, sekaligus menghadirkan kenyamanan termal bagi pengguna.
Perforated panel tidak hanya menjadi elemen fungsional, tetapi juga memberikan nuansa fasad yang ringan dan transparan.
Kekayaan budaya Betawi diterjemahkan secara subtil namun kuat melalui penggunaan pagar langkan khas Betawi, teras, tegel Betawi, serta motif batik Betawi pada perforated panel. “Elemen-elemen tersebut memperkuat karakter visual halte tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagai fasilitas transportasi umum modern,” ujar Nabil.
Sayembara ini menarik perhatian luas. Lebih dari 200 tim mahasiswa arsitektur dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia turut berpartisipasi.
Desain para pemenang akan direalisasikan sebagai halte percontohan pada tahun 2026. Raihan prestasi ini menegaskan kemampuan mahasiswa ITS dalam merancang solusi arsitektur yang tidak hanya inovatif dan responsif terhadap lingkungan, tetapi juga mengutamakan kenyamanan serta kebutuhan pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id