Dikutip dari akun Instagram @kobieducation, ada beberapa kurikulum umum yang diterapkan di SMA di Indonesia, yaitu IB (International Baccalaureate), A-Level, dan Kurikulum Nasional. Masing-masing kurikulum memiliki kelebihan, kekurangan, dan persyaratan berbeda dalam meraih peluang kuliah di luar negeri. Berikut strategi yang bisa kamu terapkan sesuai dengan kurikulum yang kamu pilih.
Kurikulum IB (International Baccalaureate)
Kurikulum IB diakui secara global dan hampir semua universitas di dunia menerima lulusan IB tanpa perlu mengikuti ujian standarisasi seperti SAT atau IELTS, asalkan nilai kamu memenuhi standar universitas yang dituju. Meskipun demikian, karena latar belakang IB dianggap memiliki portofolio akademik yang kuat, seleksi di universitas bisa lebih ketat. Jadi, keuntungan utamanya adalah kesempatan kuliah di banyak universitas dunia tanpa tes tambahan, tetapi kamu harus siap menghadapi seleksi yang lebih kompetitif.Kurikulum A-Level
Bagi yang mengikuti A-Level, kurikulum ini sangat populer di negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Singapura. Sebelum bisa melanjutkan ke universitas, kamu wajib mengikuti A-Level Test setelah menjalani dua tahun program Advanced Subsidiary dan A-Level. Pastikan mengikuti rangkaian kurikulumnya dengan baik agar bisa mengikuti ujian A-Level yang menjadi syarat utama untuk melanjutkan kuliah ke universitas luar negeri.Baca juga: Mau Kuliah S1 di Luar Negeri? Ini Rekomendasi Negara yang Cocok |
Kurikulum Nasional
Bagi kamu yang mengikuti Kurikulum Nasional seperti Kurikulum Merdeka, K-13, atau KTSP, jangan khawatir! Meskipun pilihan universitas luar negeri yang menerima ijazah nasional sedikit lebih terbatas, masih banyak peluang yang bisa diambil. Salah satu syarat utama yang perlu kamu penuhi adalah sertifikat IELTS untuk membuktikan kemampuan bahasa Inggris, serta sertifikat SAT yang diperlukan oleh sebagian besar universitas. Namun, beberapa negara seperti Inggris tidak memerlukannya dan justru meminta A-Level Test sebagai pengganti SAT.Apabila kamu merasa kesulitan dengan tes-tes seperti SAT atau A-Level, banyak universitas di UK dan Australia yang menawarkan Foundation Year Program. Program ini membantu mempersiapkan siswa sebelum memasuki program S1.
Ada juga kabar baik untuk kamu yang mengikuti Kurikulum Nasional. Beberapa universitas ternama justru tidak mewajibkan SAT atau A-Level dan mereka menerima ijazah nasional Indonesia tanpa tes tambahan. Beberapa universitas yang menerima ijazah nasional tanpa SAT atau A-Level antara lain:
- ETH Zurich (Swiss) - Rank #7
- EPFL (Swiss) - Rank #26
- McGill University (Kanada) - Rank #29
- University of British Columbia (Kanada) - Rank #38
- The University of Queensland (Australia) - Rank #40
- Kyoto University (Jepang) - Rank #50
- LMU München (Jerman) - Rank #59
- Universiti Malaya (Malaysia) - Rank #60
- Sorbonne University (Prancis) - Rank #63
- The University of Auckland (Selandia Baru) - Rank #65
- The University of Adelaide (Australia) - Rank #82
- Uppsala University (Swedia) - Rank #103
- Technical University of Denmark (Denmark) - Rank #109
- RMIT University (Australia) - Rank #123
- Stockholm University (Swedia) - Rank #128
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id